Friday, December 7, 2012

arafah

Pohon-pohon itu tumbuh tak begitu tinggi. Tapi cukup tangguh untuk bisa tumbuh diantara pasir-pasir gurun. Entah pohon apa itu, kebanyakan orang mengenalnya sebagai pohon "Soekarno", ya .. karena memang Soekarno-lah (Presiden RI I) yang menggagas penanaman pepohonan di sana.

Lautan pasir becampur kerikil itu telah menjadi saksi jutaan tetes air mata yang tertumpah. Menjadi saksi atas pertobatan anak manusia. Menjadi saksi atas jutaan doa yang tercurah. Arafah, ya Arafah ...

Saturday, April 14, 2012

Kembali Menulis (Mengetik)

Lama sekali rasanya tidak menuliskan sesuatu disini. Lupa ? mungkin. Sibuk ? mungkin ... tapi mungkin akan ada sejuta alasan untuk tidak menulis disini.

Banyak hal seharusnya bisa ditorehkan di sini. Banyak hal yang seharusnya dapat 'diabadikan' di media ini yang kelak dapat menjadi kisah klasik.

Entah bagaimana memulainya, yang jelas sulit untuk menemukan ide yang pas untuk menulis saat ini ... Jadi, see you later !

Saturday, October 29, 2011

Untukku

Disaat engkau disana
Disaat engkau disana
Kadang langit terasa gelapnya

Kemana langkahku pergi
Slalu ada bayangmu
Ku yakin makna nurani
Kau takkan pernah terganti

Saat lautan kau sebrangi
Janganlah ragu bersauh
Ku percaya hati kecilku
Kau takkan berpaling

Walau keujung dunia, pasti akan kunanti
Meski ke tujuh samudra, pasti ku kan menunggu
Karena ku yakin, kau hanya untukku

Saat lautan kau sebrangi
Janganlah ragu bersauh
Ku yakin makna nurani
Kau takkan pernah terganti

Pandanglah bintang berpijar
Kau tak pernah tersembunyi
Dimana engkau berada
Disana cintaku

Disaat engkau disana
Kadang langit terasa gelapnya
Namun bintang kan tunjukan
Rinduku pada dirinya


Entah mengapa tiba-tiba jatuh cinta dengan lagu ini. Liriknya rada maksa, tapi hhhmmm.... mengena!

Saturday, October 1, 2011

sup buah yang ternoda

setelah sekian lama, kini saya coba kembali ...

"pak wibi, pak wibi haus ngga ? haus aja ya pak ... ya ... ya ... " celoteh bu tuti di salah satu sudut kantor di bilangan kelapa gading.
"emangnya kenapa bu tuti ?"
"ini pak saya kasi sup buah ya pak..." ujar bu tuti sambil menyodorkan semangkuk penuh sup buah yang nampak penuh walau kelihatan ga utuh.
"waduh dalam rangka apa ini ?"
"udah pak ga pa pa diminum ajah, saya udah ga sebegitu pengen"
"ah masa cuma saya minta dua sendok ajah kok malah sekarang saya dikasinya semangkok? saya ganti ajah ya ..." berkata pak wibi sambil memanggil mas OB buat beli sup buah lagi.

dan adegan ini berakhir dengan ludesnya semangkok sup buah ditangan pak wibi.

namun...

apakah motif dibalik penyerahan semangkuk sup buah oleh bu tuti tadi ? mengapa hanya karena sebelumnya pak wibi minta dua sendok sup buah lantas bu tuti enggan menghabiskan sup buah yang telah dipesannya ? apakah pak wibi nampak sebegitu jorok sampe-sampe bu tuti enggan menghabiskan sup buah yang telah terkontaminasi sendok yang dipake pak wibi ?

ternyata eh ternyata, "aku kan ngga mau suamiku kalo makan sama cewek-cewek makanan suamiku dimakan juga sama cewek-cewek itu ... jadi ya ..." -- silakan diimajinasikan --

selamat datang kembali

beberes blog yang udah setahun jamuren

Saturday, October 30, 2010

welcome back ...

begitu banyak hal yang telah terjadi, begitu banyak cerita yang tertoreh ...
akhirnya sebuah dunia baru telah saya masuki, bersiap menata kehidupan yang lebih baik, menyongsong masa depan yang lebih cerah ...

selamat datang kembali ...

Tuesday, July 6, 2010

Akhirnya ku menemukan mu

Setelah tak henti melototin hampir semua produk shampoo dan sabun yang ada di supermarket, akhirnya ketemu juga label halal di produk-produk tersebut. Yang satu shampoo mereknya Natur (yang ini udah terkenal) trus satunya lagi sabun mandu merek Bee & Flower (kalo ndak salah juga dikenal dengan sabun cap tawon)

Harganya relatif mahal, tapi nggak ada yang mahal untuk sebuah kebaikan.