Sunday, April 29, 2007

dear diary ...

dear ....
aku pengen cerita neeh ...
hari ini aku masuk pagi, dan gak seperti biasanya dimana aku selalu masuk 24 jam, sekarang aku cuma masuk 12 jam, tapi besok aku mesti bangun pagi lagi dan ke kantor lagi. capek seeh sebenarnya ... apalagi malam ini dijadwalkan baru sekitar jam 10 malam ini baru bisa beristirahat. dan belum ada jaminan bisa langsung tidur dan istirahat ... capek deh ...

dear, tahu nggak kalo kemarin aku dapat e-mail isinya attachment surat dari direksi. isinya cukup mengejutkan bagi karyawan. saya rasa dear tau apa isinya, dan buat sebagian besar karyawan di sini pasti bisa menebaknya lah ... dan gak perlu aku tuliskan disini ... nggak enak kalo sampai saya dianggap penyulut kontrofersi ... pokoknya intinya karyawan gak boleh seenaknya sendiri keluar masuk perusahaan ... gak sopan katanya ;))

oia dear ... sebenarnya aku ini kerja dimana ya ??? katanya seeh masih satu managemen, terbukti dengan adanya surat tadi menandakan bahwa aku masih satu managemen. tapi kok urusan gaji, bonus, dan kesejahteraan malah jadi beda management ya ???? saia jadi bingung dear ...

dear ... ada yang aneh disini ... aku seperti dipenjara dan dijebak dalam sebuah lingkaran setan yang aku sendiri nggak tahu apa penyebabnya. kemaren aku denger adanya pengakuan dari managemen kalo memang akan diadakan perbaikan managemen, tapi aku kok gak yakin surat kemaren itu akan jadi perbaikan .... memperkeruh keadaan mungkin lebih tepat dear ...

dear ... tapi kita kan nggak boleh memandang sesuatu dari satu sisi aja kan ??? kalo aku pikir-pikir isi surat itu lebih menandakan bahwa perusahaan nggak mau kehilangan karyawannya, gak mau kehilangan kalo diperhalus bahasanya menjadi cinta, jadi intinya perusahaan itu cinta sama karyawannya ... he he he he

tapi aku kok heran ya dear ... soalnya saat aku interview beberapa bulan yang lalu, ada seseorang yang mengatakan yang intinya mencari karyawan baru itu mudah saja, banyak yang antri pengen masuk perusahaan ini, jadi kalo mau keluar ya silakan saja. tapi sayang beribu sayang sepertinya hal ini tidak terbukti .... ;)) buktinya dengan keluarnya surat tadi dan kejadian dimana selang 4 bulan dari berakhirnya kontrak salah satu karyawan, sampai sekarang belum ada pengganti ... kayaknya cinta perusahaan bertepuk sebelah tangan dech ... capek deh ...

rasanya kunci dari ini semua adalah komunikasi dear, supaya tidak ada lagi cinta bertepuk sebelah tangan lagi ... biar ada win-win solution ... biar yang atas bisa menyelam ke bawah dan yang bawah bisa terbang ke atas dan saling memahami keadaan masing-masing dan terciptalah cinta kasih dan kalau ada cinta kasih maka kedamaian pun akan tercipta, dan kalau ada kedamaian, maka semua yang bersinggungan dengan kedamaian akan merasakan kedamaian pula ... bener kan dear ... ;))

mission failed ...

Udah lama gak update blog, jadi kangen neeh ... :p

Ternyata kegagalan misiku minggu lalu untuk menonton pertunjukan air mancur menari di taman monas adalah awal dari kegagalan beberapa misi-misi ku di hari-hari berikutnya. Sedih rasanya untuk diceritakan, tapi sulit untuk menyembunyikan kekecewaan ini ... :(

Misi pertama yang gagal adalah menonton pertunjukan air mancur di taman monas ... bukan batal tapi gagal ... secara air mancur mulai beraksi antara jam 7 sampai jam 9 malam, saya malah datang jam 9 malam ... ya tentu saja yang ada hanya kolam yang terdiam tanda tak dalam dan ratusan pasangan yang sedang memadu kasih ... xixixixixiiii ......

Tapi lupakan lah masalah air mancur ini ... toh masih ada malam minggu malam minggu yang lain ... tinggal disesuaikan aja kesempatannya ... ;)

Kejadian selanjutnya adalah dilarangnya untuk dinas 24 jam tanpa suatu alasan yang jelas adalah hal yang telah menjadi pemicu utama berantakannya misi-misi saya selanjutnya. Jujur saja saya kecewa dengan pemicu dari 'kebijakan' [baca : ketidakbijakan] ini. Tapi mau dikemanakan lagi ??? nasi telah jadi bubur yang teramat halus dan sulit bahkan mustahil kembali menjadi nasi ....

Ketidakhadiran saya di hari jum'at di kampus juga membawa kegagalan misi saya untuk menjalankan kuliah saya dengan lancar dan mulus-mulus. Kegegalan pertama adalah ketika saya tidak bisa mengikuti quis berhadiah milyaran rupiah di mata kuliah Analisa dan Perancangan Sistem Informasi, dan akhirnya haru s menyusul dan sampai saat ini saya belum mendapatkan soal yang harus saya kerjakan. Padahal besok saya hari ini saya masuk pagi dan besokpun saya juga masih harus masuk pagi. Entahlah ... semoga saya bisa mengumpulkan tugas ini tepat waktu.

Selain ketidakikut sertaan saya di kuis berhadiah tadi, saya juga hampir tidak kebagian kelompok untuk presentasi bahasa inggris. Jadinya saya kelimpungan mencari partner untuk kelompok presentasi Bahasa Inggris. Namun akhirnya saya bisa dapat kelompok juga walaupun jauh dari harapan saya ... :(

Coba seandainya saya masuk kuliah hari jum'at, coba seandainya tidak ada yang mengingkari janji, coba seandainya setiap orang berpikir dahulu sebelum berucap, coba seandainya setiap orang berpikir seribu kali sebelum menentukan keputusan ...

Capek deh ...

Percuma saja berandai-andai toh semuanya telah terjadi ... Namun dibalik itu semua ada pelajaran yang banyak saya petik. Selain mengajarkan saya untuk berpikir seribu kali agar setiap silatan lidah saya tidak melukai orang lain, ternyata berusaha memikirkan dampak dari silatan lidah adalah hal yang terpenting.

Wednesday, April 18, 2007

dedikasi ...

Kemaren pas pulang kantor, diperjalanan pulang, tiba-tida saya terinspirasi oleh sebuah kata yang sebenarnya jarang aku dengar tapi setelah saya mendengar kata-kata itu benar-benar membekas dalam ingatan saya "DEDIKASI" yah 8 huruf yang sampai saya menuliskan tulisan ini belum mengetahui secara pasti apa artinya. Tapi bang google telah membantu saya dan munculah "Dedikasi adalah kewajiban yang mengharuskan untuk tidak menguntungkan diri pribadi, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam bentuk materi atau lainnya, berkat fungsi yang dilaksanakannya yang berkaitan dengan kepentingan dan tekanan dari pihak ketiga, dalam bentuk apapun juga, dengan maksud selalu menghormati dan menjunjung tinggi kebersamaan hak dan kedudukan setiap warga negara."

Saya yakin anda tidak akan mengerti sepenuhnya kalimat diatas hanya dalam sekali baca, tapi mari coba kita telaah lagi kata perkata agar saya bisa mereview seberapa besar dedikasi saya terhadap perusahaan ini.

Kalau coba saya kupas arinya pokoknya adalah mengharuskan diri sendiri untuk tidak mengambil keuntungan pribadi dalam bentuk apapun dan dalam keadaan apapun dengan tujuan menjunjung tinggi kebersamaan dan persamaan hak dan kedudukan tiap warga negara. Keuntungan pribadi menurut saya banyak macamnya, bukan hanya keuntungan yang nampak mata seperti halnya materi, tapi suatu manfaat non materi berupa kepuasan dan kesenangan juga merupakan kesenangan pribadi dalam pandangan saya. Sedangkan menjunjung tinggi hak dan kedudukan menurut hemat saya hal ini sangat berhubungan dengan peraturan dan norma-norma yang ada.

He he he kalau di lihat dari beberapa parameter diatas rupanya saya masih jauh dari memiliki dedikasi dalam berkarya .... faktanya :
  • Dalam hal mengambil keuntungan materi nampak dalam beberapa hal diantaranya : saya masih sering memakai telepon kantor demi kepentingan pribadi saya seharusnya telepon hanya digunakan untuk kepentingan customer; beberapa hari lalu saya me'nilap' obat flu yang ada di kotak obat di loker yang seharusnya tidak boleh dibawa pulang padahal tiap karyawan dah diberi jatah tunjangan kesehatan masing-masing; tiap pagi sepulang kantor botol air minum saya selalu penuh dengan air yang saya ambil dari pantry, padahal air minum yang saya bawa tidak digunakan untuk kepentingan kantor sama sekali ....
  • Kalau keuntungan non materi faktanya adalah saya lebih suka nonton tv atau browsing kesana kemari daripada cek CPR, saya lebih suka up date blog saya ini daripada update CPR, dan saya juga lebih suka terlambat masuk kantor daripada on time ... dan juga saya lebih suka menelantarkan kewajiban saya dibanding menjalankannya karena ada kepuasan tersendiri saat menghindar dari kewajiban ... :p
  • Kalau dalam hal peraturan ... he he he kayaknya ini juga tidak kalah banyak ... tapi sepertinya kok nggak etis pelanggaran yang sering dilakukan ... saya hanya tidak ingin disebut sebagai keledai yang suka melakukan kesalahan yang sama, makanya saya tidak akan menyebutkan kesalahan saya dan menganggap itu sebagai bukan kesalahan jadi kalo saya mengulangi kesalahan saya, maka bagi saya itu bukan kesalahan yang kedua ... he he he [ngeles mode ON]
Kalau dilihat dari beberapa parameter di atas, layakkah saya disebut sebagai orang yang berdedikasi ? dan mengharap perusahaan memberikan dedikasinya kepada saya ? mengharap HRD memberikan dedikasi yang maksimal bagi diri saya dengan memberikan ID card, slip gaji tiap bulan, asuransi, atau memperjuangkan kenaikan gaji saya ???

Pantas nggak ya saya minta itu semua ? pantes nggak ya saya menuntut dedikasi orang lain sedangkan dedikasi saya masih perlu dipertanyakan ?

tanya kenapa ...

Sunday, April 15, 2007

nice saturday ...

Review pengalaman jalan-jalan semalam di sekitar Thamrin Jakarta ...

Setelah berunding beberapa lama dan mbulet kesana kemari maka diambil keputusan bahwa acara malam minggu ini adalah makan terus nonton ... \:D/ Padahal ada banyak plan yang sempat terpikir mulai dari jalan-jalan ke Ragunan, jalan-jalan ke Monas, Makan di Atrium, Cari baju di Pasar Baru, Ajep-ajep di ex di Plasa Indonesia, sampe pada makan di lalapan cianjur di jalan jaksa ... dan kesemuanya gak ada yang terlaksana ... cape de ... dan akhirnya diputuskanlah makan di Es Teler 77 terus nonton Nagabonar jadi 2 di DT [baca : Djakarta Theater ... bukan Darut Tauhid lho ya ...]

Janjian selepas magrib terpaksa molor sampai jam 20.30 karena guyuran hujan sehingga tempat makan yang semula adi Es Teler 77 terpaksa beralih ke Baso Malang Karapitan dah segera saja kita mulai wisata kuliner kita hari ini ...

Pemirsa ...
Secara namanya warung baso, maka menu baso lah yang saya pilih. Tampilannya biasa saja dalam mangkuk tenggelam beberapa butir baso sapi, baso urat, pangsit goreng, mie kuning, tahu goreng isi baso, baso goreng, dan ada selembar 'tepung goreng' dan taburan daun bawang yang hanya mengapung diatasnya [tidak ikut tenggelam bersama kuah baso]

Kita cicipi kuahnya terlebih dahulu pemirsa, maka sesendok kuah baso pun membasahi lidah dan berakhir di tenggorokan saya ... rasanya gurih banget, kaldu dan rasa rempah-rempah bumbu baso-nya terasa pas dan sedap ... cukup mak nyuss lah ... gak terlalu nendang tapi juga gak terlalu flat ... PAS ...

Beralih ke beberapa butir baso yang ada. Cukup empuk, terbukti saya tidak perlu mengerahkan tenaga terlalu besar untuk sekedar memotong dengan sendok makan. Sepotong baso akhirnya saya nikmati, rasanya ... nendang banget garamnya bumbunya kalah ... tapi dagingnya cukup kuat dan tidak terlalu terasa tepung dan pengenyalnya. Dari segi tekstur cukup lembut dan pas, tapi dari segi rasa 60 saja lah nilainya ... hal ini berlaku untuk baso uratnya juga ...

Untuk pangsit goreng, baso goreng, dan 'tepung goreng' rasanya standart, keras malah, perlu direndam beberapa lama untuk kemudian bisa dipotong dengan sendok. Rasanya tidak berbeda jauh dengan makanan sejenis yang pernah ada. Cukup saya beri penilaian 70 saja lah untuk pelengkap baso ini.

Sedangkan untuk mie kuning yang dibentuk seperti gulungan tali jemuran ini rasanya biasa saja, tapi aroma khas dari mie sudah hilang, jadi ya berasa mie biasa. Gak terlalu spesial lah untuk gulungan mie ini.

Kalo secara keeseluruhan agak mengecewakan apalagi saat seluruh isi baso sudah bercampur dlam kuah, maka yang nendang adalah garamnya, bumbunya sudah tidak kuat lagi menaklukkan lidah saya. Nilainya cukup 65 saja lah ...

Untuk minumannya, sebenarnya saya memesan strawberry juice, tapi katanya dah habis, tinggallah blackcurrent yang menjadi pilihan saya. Minuman yang lebih mirim syrup ini tidak ada y ang istimewa karena hanya terdiri dari jelly, syrup blackcurrent sama es serut yang dicampur jadi satu. Nothing special ...

Secara keseluruhan pelayanan cukup baik, ada open snack gratis [aslinya seeh cuma krupuk yang nggak ada asyik ayiknya, biasa saja ... ] nggak perlu nunggu terlalu lama untuk dapat meja, ya walaupun masih harus mengulang kembali pesanan saya karena nggak kunjung tiba dan harus pindah meja ... he he he

OK pemirsa sekian dulu perjalanan wisata kuliner kita hari ini, tetap sehat, tetap semangat, supaya bisa jalan-jalan lagi bersama wisata kuliner ... ;))

Setelah makan dengan cukup tergesa-gesa karena film akan diputar jam 21.30, maka setelah selesai bayar tagihan, langsung cabut melangkahkan kaki ke gedung seberang tempat DT akan memutar film yang tiketnya sudah saya pegang. He he he ... karena terlalu tergesa-gesa pesanan baso goreng yang belum sempat dimakan dan dibungkus sampe ketinggalan ... Sorry ya Lies ... anggap kasi tips baso goreng sama waiters-nya ...

Mari kita review film ini ... film karya Dedi Mizwar ini cukup untuk diacungi jempol dari segi pitcure dan sound cukup baik lah ... stereo ... tapi kayaknya sound effect perangnya kurang greget ... tapi over all GOOD lah ...

Dari segi cerita, cukup ringan secara thema film memang komedi, jadi cukup asyik untuk dijadikan tontonan ringan yang menghibur. Alur yang disajikan naik turun dan sulit untuk mencari klimaks yang sebenarnya karena tiap ada adegan yang serius selalu langsung dipatahkan oleh adegan komedi menjadikan film ini memiliki sesuatu yang unik.

Menceritakan si Bonaga (Tora Sudiro), anak si Nagabonar (Dedy Mizwar) yang telah menjadi seorang eksekutif muda di Jakarta dan mengundang bapaknya untuk berkunjung ke Jakarta sambil membicarakan rencana investasi di perkebunan kelapa sawit dimana ada kuburan ibu, nenek, sekaligus paman dari Bonaga di Kampung Halaman di Sumatra Utara. Inti ceritanya hanya itu, tapi dari inti cerita yang cukup singkat itu mampu membuat penonton terbius dan tertawa terbahak-bahak ...

Pokoknya film ini layak untuk di tonton ....

Berakhirlah malam minggu saya dengan sebotol Tekita sebagai pengantar tidur malam saya ... Hari minggu 24 jam telah siap menanti ...

kita masih dijajah ...

Kisah ini sebenarnya terjadi Jum'at malam lalu, dan saya seharusnya bisa menerbitkan data pada Sabtu pagi setelah drama penyandraan ini selesai. Tapi berhubung saya sudah terlalu capek dengan semuanya [baca : apa yang saya lihat, dengar, dan saya rasa] maka terpaksa dengan berat hati baru hari ini saya terbitkan edisi drama penyandraan yang memilukan ini.

Kisah bermula ketika salah satu vice president di salah satu perusahaan petambangan minyak asing di negeri ini yang notabene adalah salah satu customer perusahaan ini akan men-downgrade service-nya dari yang semula service kelas 3 ke service kelas 4 [nama service saya rahasiakan saja, yang jelas beliau ingin menurunkan service-nya].

Maka serangkaian prosedur standart pun dilaksanakan dan belum selesai serangkaian prosedur dijalankan, tiba-tiba link error karena sebab yang tidak jelas ... Maka prosedur downgrade dihentikan dan digantikan dengan prosedur handle problem dan apes-nya saya lah yang harus menjalankan serangkaian prosedur yang 'menyenangkan' ini.

Prosedur awal pun dijalankan oleh ASP dan ternyata menemui kendala karena ternyata PIC di site bukan orang IT jadi agak sulit di guide dan bersih keras untuk segera mengirimkan teknisi dan harus malam ini juga. :-SS padahal hari ini teknisi dialokasikan untuk customer lain yang memiliki masalah link. Demi sebuah profesionalitas kerja, maka teknisi pun akhirnya diberangkatkan.

Sesampainya di site informasi dari teknisi ternyata konfigurasi network di sisi cust adalah Modem --> Wireless Router --> Share to PCs. Maka teknisi langsung menjalankan prosedur standard maintenance. Dan hasilnya dengan konfigurasi seperti diatas (Modem --> Wireless Router --> Share to PCs) link tidak bisa digunakan, tapi jika dari Modem direct langsung ke PC maka link normal. Maka sesuai kondisi yang ada berarti permasalahan ada di sisi wireless router cust.

Singkat kata singkat cerita, customer tidak mau tahu kondisi seperti ini. Yang dia mau tahu kondisi link harus kembali seperti semula sebelum adanya link problem walaupun sebenarnya ini adalah diluar service perusahaan sebegai provider internet. Dan parahnya, teknisi ditahan tidak boleh meninggalkan site sebelum semuanya kembali normal. Teknisi diberi waktu 30 menit untuk mengembalikan kondisi seperti semula dan kalau gagal teknisi bisa pulang jika ada teknisi lain yang datang dan mengembalikan kondisi link seperti semula atau baru bisa pulang keesokan harinya jam 8 pagi. Nah ... disinilah drama penyandraan dimulai ... :-ss

Seperti lazimnya drama penyandraan, maka harus ada negosiator yang menegosiasikan bagaimana supaya sandera [baca : teknisi] bisa dibebaskan. Maka pihak marketing pun berusaha menjadi negosiator dan mengambil kebijakan bahwa masalah ini akan langsung di handle oleh engginer keesokan harinya. Beruntung customer bisa menerima hal ini.

Dan berkat kegigihan dan kwalitas SDM yang berkwalitas, maka problem ini dan drama penyanderaan ini berakhir bahagia dan link kembali normal.

Sebenarnya problem seperti ini adalah problem yang menjadi diluar service perusahaan. Namun berhubung ini adalah special cust, seorang ekspatriat, seorang vice president perusahaan pertambangan asing, maka mau nggak mau, suka tidak suka maka perusahaan memberikan service lebih ... atau perusahaan akan kehilangan sekian dollar pendapatannya ... fiyuh ...

Ternyata kita masih di jajah .... Apa kata dunia .... ???

Wednesday, April 11, 2007

save area ...

Setelah membahas open mind, sekarang saya tertarik untuk membahas masalah "save area". Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan save area ? ya gampang-gampang aja ... gitu aja kok repot ... save artinya aman, area artinya daerah, berarti save area adalah daerah aman.

He he he he ... daerah aman dalam persepsi saya adalah suatu keadaan dimana semua keadaan telah sesuai dengan harapan dan target yang telah ditetapkan. Misal, jika saya telah menjadi salah satu karyawan tetap di perusaahaan impian saya, maka saya akan berkata saya telah berada di daerah aman. Dimana saya tidak lagi berpikir untuk itu ini dan itu lagi. Semua akan kucurahkan hanya untuk menikmati hasil perjuangan saya sebelumnya sambil terus melangkah dan berjuang demi masa depannya lagi ... ingat ! kita hidup untuk masa depan ... ;)

Masalah yang kemudian muncul adalah sudahkah saya berada di save area tersebut ? kapan saya berada di save area ? apakah kalau saya sudah 'berumur' maka saya harus menjadikan area ini sebagai save area ?

Salah satu teman kuliah saya berkata bahwa save area telah memenjarakan seseorang dari kreativitasnya dalam mengambil spekulasi dalah hal 'pindah kelain hati' karena seperti yang saya tulis tadi ... save area menjadiakan setiap orang yang ada di atasnya tidak akan berpindah kelain hati. Ada benarnya karena sejujurnya 'pindah kelain hati' akan membawa sejuta pengalaman berharga yang kelak pasti akan bermanfaat.

Kesimpulan saya ... save area haruslah dikejar dan dicapai, jangan sampai save area itu datang dengan sendirinya dan memaksa kita untuk memasukinya.

open mind ...


Teringat beberapa waktu lalu salah seorang teman kantor memasang kata-kata "open mind" secara harfiah, artinya adalah buka pikiran, kalo dari penjelasan yang sempat saya baca dari command di salah satu blog milik teman kantor saya yang lain kalo secara istilah artinya adalah membuka pikiran, jangan terkurung dalam pemikiran yang dibuat sendiri. Kalo secara lengkap dan tepatnya saya sudah lupa, pokoknya intinya kita harus berpikir jauh kedepan dan luas supaya tidak terkurung dalam kubangan yang dibuat sendiri.

Cukup menarik untuk dicerna dan ditelaah lebih jauh, karena hal inilah yang terkadang membuat saya berhenti berpikir hal-hal yang saya anggap terlalu jauh dan lebih memikirkan apa yang ada di depan saya tentunya dengan konsep pemikiran yang open mind tentunya ... he he he ...

Kali ini saya akan bertingkah selayaknya orang tua atau orang yang sok tua aja ya ... saya anggap saya sedang menasehati atau lebih tepatnya menghibur diri saya sendiri. Begini ... kalau menurut pemahaman saya yang dangkal ini, open mind yang berarti membuka pikiran memiliki makna yang jauh lebih lebar dan lebih luas dibandingkan dengan panjang dua kata tersebut.

Saat kita berfikir secara open mind, maka kita harus terbebas dari segala belenggu yang membelenggu ataupun belenggu hasil karya kita sendiri. Jadi kita harus memposisikan diri jauh lebih objektif terhadap diri kita, kita harus keluar dari dalam diri kita. Atau dalam arti lain, kita harus memaksa diri kita untuk menjadi orang lain. Jangan berpikir kesenangan atau kesengsaraan yang kita hadapi, tapi pikirkan bahwa saat ini kita sedang berusaha mencari jalan terbaik dari apa yang sedang kita hadapi. Terbaik menurut versi 'kebaikan' bukan terbaik menurut versi kita tentunya.

Kalau menurut saya cara paling mudah untuk open mind adalah coba mengumpulkan fakta sebanyak-banyaknya dari segala kejadian yang ada kaitannya dengan permasalahan yang kita hadapi. Pilah satu persatu, jangan pikirkan susah senang dulu, tpai pikirkan opsi mana yang kelak akan membawa manfaat yang sebesar-besarnya dalam kehidupan kita kelak.

Mengapa harus kehidupan mendantang ? mengapa bukan kehidupan sekarang ? jawabannya cukup mudah ... karena kita hidup untuk masa depan dan kita bukan hidup untuk masa sekarang. Masa sekarang sejatinya adalah buah dari masa lalu kita. Percaya atau tidak silakan, tapi yang jelas segala sesuatu tidak terjadi dengan sendirinya. Nasi sebelumnya adalah beras, beras sebelumnya gabah, gabah sebelumnya biji padi, biji padi sebelumnya bunga padi, dan begitu seterusnya. Dan satu hal yang pasti, semua bergantung dari awalnya dan bagaimana prosesnya. Segenggam padi tidak akan menjadi beras jika tetap dalam genggaman. Padi harus diambil bijinya dahulu, harus dikeringkan dahulu, harus di jemur untuk kemudian di giling dan kemudian di tanak sebelum siap disantap dan menjadi sesuatu yang berguna. Ingat semuanya butuh proses dan proses itu tidak selamanya menyenangkan. Bayangkan betapa sakitnya saat dilucuti dari tangkainya, saat di jemur, saat digiling, dan saat di masak ... semuanya tidak menyenangkan tapi membawa manfaat yang sangat besar.

Tulisan saya diatas bukan berarti saya merekomendasikan untuk hidup sengsara. Tulisan saya hanya menggambarkan jika jalan untuk menjadi 'sukses' tidak selamanya menyenangkan. Sekarang jika saya ada di sini semuanya tak lepas dari apa yang sudah saya lakukan 3 tahun yang lalu. Gak semuanya semudah membalik telapak tangan. Coba bayangkan jika 3 tahun lalu saya lebih memilih untuk bersenang-senang dan putus sekolah ... bayangkan saja apa yang terjadi saat ini ...

Seperti yang muncul di tulisan saya sebelumnya, jangan lihat apa yang anda kerjakan hari ini, tapi lihatlah buah dari apa yang sudah anda kerjakan kelak di masa yang akan datang.

Wallahualam bishowab

Sunday, April 8, 2007

gimana ya ? saia sendiri bingung ...

Dari hasil long weekend saya yang maju satu hari, didapatkan beberapa suntikan bagi jiwa saya yang kering dan hampir mati ... [padahal gak sebegitunya lho ... cuma rada suntuk ajah ... ;;)]

Begini ceritanya ...

mr X --> adalah seorang teknisi di sebuah maintenance facilities di maskapai penerbangan terbesar negeri ini untuk selanjutnya akan saya tampilkan dalam huruf miring saja ...

Gimana yu ... kerjanya ? stress apa nggak ??

Haduh ... saya bingung kalo harus menjawab pertanyaan semacam ini ... kalo saya dah nggak semangat mau ke kantor gara-gara mulai bosan dengan semuanya apakah ini salah satu pertanda stress ? dan kalau saya mulai mengeluh dengan kondisi perusahaan apakah ini pertanda perusahaannya yang sedang stress ? Saya bingung, saya apa perusahaannya yang stress ? Maka akhirnya saya memastikan pertanyaan diatas dengan sebuah pernyataan yang konyol ...

Gimana ya Oom ... dibilang stress ya nggak, tapi kok rasanya masih sering males ke kantor ... he he he

Nggak ... maksudnya kalo di tempat saya kan kadang kita masih harus belajar terus menerus, cari referensi kesana sini baru bisa kerja, atau kalo nggak bakalan ketinggalan .... Kalau disana gimana ?

oOo... wah kalo itu nggak banget Oom ... malahb dikatakan di tempat saya kerja segalanya sudah jelas, kita kerja berdasarkan SOP yang sudah pasti, jadi gak perlu bingung-bingung lagi waktu kerja ... kecuali kalo nggak tau SOPnya gimana pasti jadi kelimpungan dan jadi orang yang paling bego' di kantor sama kaya' saya waktu awal kerja dulu ... dan sampe sekarang ... he he he ...

Pembicaraan akhirnya beralih ke topik yang lain karena topik ini dirasa kurang enak untuk dibicarakan ... terlalu subjektif untuk menentukan stress tidaknya saya ...

Dah mulai kuliah kan ? gimana kuliahnya ganggu kerjanya nggak ?

Alhamdulillah nggak, cuma kerja saya saja yang mengganggu tidur malam saya ... he he kerja malem euy ... begadang ... begadang ...

He he he ... yah begitulah kalo jadi operator ya kerja begadang terus ... , tapi Oom salut lho sama kamu, keputusanmu ambil kerja dulu cukup bagus ...

Lho kok ??

Begini, bidang IT apalagi bidang networking, kaya' yang diprovide sama perusahaan tempat kemu kerja sekarang memang lagi booming-boomingnya sampai 5 dan 10 tahun kedepan pun atau bahkan bisa lebih lama lagi, IT masih akan selalu berkembang dan prospeknya pun masih akan cerah

Amin ...semoga saja, perusahaan bisa memenagkan kompetisi ;)

Back to point, misal, kalo kamu sekarang kuliah, 3 atau 4 tahun lagi baru masuk dunia kerja, maka belum tentu prospek di dunia kerja dengan basic skill yang kamu dapat masih kompatible dengan teknologi yang saat itu diterapkan ... Kalau pun masih sesuai, maka setidaknya kamu sudah mencuri start terlebih dulu dengan mengantongi pengalaman kerja, apalagi kalau kamu sekarang dah mulai kuliah maka 3 atau 4 tahun lagi kamu secara level pendidikan dah sama dengan temen-temenmu yang kuliah, dan satu nilai plus lagi, kamu sudah mengantongi skill dan pengalaman dari dunia kerja ...

Hmmm ... hmmm

Tapi disana (kantor) bagaimana prospek ke depannya ?

Gimana ya ... kayaknya semua masih bergantung sama tingkat pendidikan, pengamatan saya dari senior yang sudah-sudah selama masih belum mengantongi S1 maka karir akan tersendat, karyawan tetap maybe yes, tapi naik pangkat maybe no ... he he he

hmmm... makanya kamu langsung ambil kuliah ... biar gak ketinggalan to ...Terus berjuang aja yu ... sekarang memang akan terasa sulit, tapi coba lihat apa dibalik perjuanganmu sekarang 4 atau 5 tahun lagi ... ditempat saya kerja saja lulusan S1 digaji 1,3 jt dan status masih kontrak, banyak dari mereka yang nggak tahan dan keluar dan harus memulai segalanya lagi dari titik nol, dan Oom pikir memulai lagi dari nol bukan suatu perkara mudah, rugi waktu, yang ujung-ujungnya pasti akan menghambat laju karier nantinya. Jadi bisa dipastikan pada usia yang sama dimana orang yang mampu berjuang dan tidak akan berada dalam tingkat kesuksesan yang berbeda. Ini bukti nyata lho yu, dari beberapa teman-teman Oom ... Jangan pikirkan gaji dulu, digaji 10 jt sebulan yang namanya manusia pasti akan selalu kurang ...

Ooo ... gitu ya ...

Intinya itu, segalanya harus benar-benar dalam rule yang jelas, mau jadi apa nanti di masa depan, dan kalau itu sudah jelas, jangan tunda-tunda lagi untuk memulainya, dan kalau itu terasa berat, pertanyaannya adalah "Adakah suatu kesuksesan yang diawali tanpa perjuangan?"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tulisan ini telah mengalami proses editing seperlunya karena memang tidak mungkin untuk mencatat secara persis isi pembicaraan saya tempo hari. Yang pasti isinya tidak berubah dari apa yang saya tangkap dalam dialog singkat menjelang magrib ini. Dan buat yang kurang berkenan dengan tulisan saya di atas, mohon di maafkan, yakin saja ALLAH lah yang telah mengatur semuanya, dan tidak akan ada yang salah ketetapan ALLAH

Wednesday, April 4, 2007

saat rasa itu menghilang ....

Pertanda baik apa buruk ya ? gejalanya begini, saya sering kali menemukan ide-ide brilian yang sering muncul dalam benak pikiran saya, tapi sayangnya keluar bukan pada saat yang tepat, misal : saat bangun tidur, mau tidur, nonton tv, bahkan saat di kamar mandi ... Kenapa saya bilang tidak tepat ? ya karena ide-ide saya tadi berhubungan dengan komputer, ide program, ide key word saat googling, atau ide-ide gila buat 'kemajuan' perusahaan ... [untuk yang terakhir adalah kemajuan menurut versi saya lho ya ...]

Pernah seorang teman menyarankan pada saya untuk mencatat setiap ide-ide atau gagasan-gagasan tadi dalam secarik kertas atau sebuh buku kecil, tapi secara saya adalah pemalas, maka sia-sialah ide dan gagasan teman saya tadi ...

Apakah saya ini mulai pikun dan jadi pelupa ? padahal secara umur belum kepala 2 lho ... pertanda baiknya adalah saya sekarang jadi sering memiliki ide-ide brilian yang mengagumkan menurut saya, tapi pertanda buruknya mengapa ide dan gagasan itu muncul disaat yang tidak tepat ?

Ada yang bisa membantu mengalami syndrome apakah saya ini ? serta bagaimana cara menanganinya ?

Sunday, April 1, 2007

selamat jalan kawan ... sesuatu yang indah telah menantimu ... part 3

Akhirnya saya menuliskan part ke tiga dari tulisan saya ini. Jika yang kemaren dari divisi yang sama, kali ini sang eksekutor dari divisi berbeda tapi divisi yang paling sering berhubungan dengan divisi yang menaungiku.

Sebenarnya sosoknya tidak layak disebut eksekutor, karena sang eksekutor kali ini sama sekali jauh dari kesan eksekutor, kalo boso jowone ... gak mawaki pokoke ... Sosoknya kalem dan lembut, hampir tidak pernah saya mendengar ada kata-kata penyesalan atau kritikan terhadap perusahaan yang sudah menjadi makanan sehari-hari dalam setiap obrolan di sini. Bahkan saya melihat bahwa sosok ini adalah sosok yang jauh dari predikat eksekutor. Bahkan beberapa sosok yang memproklamirkan diri sebagai calon eksekutor pun kini bahkan masih belum masuk nominasi sang eksekutor award.

Terkejut saat saya mendengar bahwa sang eksekutor ini telah masuk nominasi, dan akhirnya lolos seleksi dan kini menyandang peredikat sang eksekutor. Saat saya konfirmasi, pada mulanya sulit mendapatkan berita yang akurat, namun pada akhirnya terkuak juga berita dan kejadian yang sesungguhnya.

Dan kinipun saya telah memindahkan ID YM!nya dari semua rekan3gnetCSM ke resigner of CSM, begitu pula list link yang ada di sebelah kanan layar ini ...

Buat sang eksekutor :

Salut buat salut buat kesabarannya selama ini, salut untuk ketelatenannya dalam menghadapi semuanya ...

Terima kasih buat waktunya, terima kasih untuk sosok kakak yang telah diberikan, terima kasih untuk tawa dan senyum yang selama ini sulit untuk keluar, terima kasih untuk semuanya ...

Selamat jalan ... Sampai ketemu lagi ... Semoga sukses selalu beserta kita ... sama satu hal lagi ya, semoga kita bisa bertemu dan bekerja sama lagi di perusahaan impian kita ;) Amin

Oia ... buat mas deny ... bukan cuma mas deny lho yang kehilangan, tapi aku juga ... :((


kisah anak jalanan ...


Sebuah kisah yang saya harap menggugah hati kita semua tentang bagaimana kondisi anak jalanan saat ini ...

Kisah ini diambil di sebuah kota besar di Indonesia dimana masih banyak ditemui anak-anak jalanan di beberapa sudutnya. Tahukah anda bahwa sebenarnya anak-anak jalanan tersebut memiliki sebuah organisasi yang cukup jelas dan terstruktur dengan baik? Namun bukan hal itu yang akan saya uraikan saat ini, tapi lebih pada bagaimana kondisi mereka (anak jalanan) saat mereka berada di tempat 'penampungan' yang menjadi rumah bagi mereka.

Saat kita melihat sekelompok anak jalanan yang sedang 'bekerja' di siang hari yang terik dan kita menyisihkan sejumlah rizki yang kita berikan kepada salah satu dari mereka, maka tahukan anda bahwa sejumlah uang yang kita sedekahkan tadi akan mengalir ke seseorang yang dapat kita sebut 'bapak asuh' [yang walau terlalu halus kalau menyebut sosok ini dengan 'bapak asuh' karena sifat sosok bapak asuh ini jauh dari mengasuh dan mengayomi --> terbukti dengan banyaknya anak buah(baca : anak jalanan) yang berhasil kabur dari kandang singa ini]. 'Bapak asuh' inilah yang akan mengelola 'keuangan' mereka.

Struktur dan jobs description yang diberikan kepada anak-anak jalana juga telah diatur sedemikian rupa secara jelas dan terarah. Lihatlah dan coba amati anak-anak jalanan yang mendulang 'emas' di jalanan, pasti ada salah satu dari mereka yang memainkan alat musik sedangkan yang lain bernyanyi, atau jika yang ada adalah sosok pengemis, maka akan ada dua orang dimana salah satu jadi juru bicara dan yang lain berakting untuk menarik rasa iba dari pengguna jalan. Yang jelas, tiap-tiap orang memiliki tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri. Ya walaupun ujung-ujungnya, uang yang berhasil mereka raup akan menuju kepada satu management.

Namun tahukah kita bahwa perlakuan 'management anak jalanan' tadi sangat memprihatinkan ??? Beberapa dari kita mungin sudah mengetahui dari tayangan reportase di TransTV atau dari adegan di beberapa sinetron, tapi sesungguhnya kondisi yang digambarkan di televisi adalah kondisi yang kasat mata dan tertangkap oleh mata kamera. Pernahkah kita mencoba menyelami hati dan perasaan anak-anak tersebut ???

Fakta yang terungkap adalah bahwa mereka sering mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari para 'manager' anak jalanan tersebut. Misalnya, dalam pemberian jatah makan saja, anak jalanan yang bertugas sebagai 'penyanyi' akan mendapatkan jatah makanan yang lebih sedikit daripada mereka yang 'bermain musik', padahal keduanya tergabung dalam satu 'pertunjukan' [maksudnya kemana-mana bersama gitooo ... ;)] uang yang berhasil mereka dapatkan juga harus diserahkan kepada orang yang sama, merekapun bekerja secara bersama-sama, namun mengapa mereka tidak bisa mendapatkan jatah makanan yang sama ? ya walaupun diakui bahwa si 'pemain musik' jauh memiliki andil dalam setiap 'pertunjukan' yang ada, dan 'si penyanyi tidak akan bisa tampil solo tanpa alat musik, namun tidak dapat dipungkiri bahwa semenjak adanya penyanyi tadi 'pertunjukan' semakin semarak dan uang pun mengalir semakin deras.

Bukan hanya masalah makanan, perlakuan secara mental juga begitu adanya, penyiksaan yang kerap kali dihadapi juga jauh dari kata-kata adil [walaupun untuk hal ini masih terlalu subjektif dan tidak dapat dijadikan patokan]. Meskipun yang namanya penyiksaan memang sama sekali jauh dari kata-kata keadilan ... [emang ada penyiksaan yang adil .... ??? ]

Coba kita bayangkan saja, jika kita jadi salah satu dari anak jalanan yang emndapat perlakuan kurang adil dari 'sang penguasanya'? sementara mereka tinggal di rumah yang sama, bekerja bersama-sama, menyerahkan semua yang didapatkan di jalanan kepada orang yang sama ? Kalau keadaan seperti ini dari mana anak jalanan bisa mendapatkan sisa-sisa kebahagian yang selama ini telah banyak hilang dari kehidupan mereka ??

Kisah ini adalah fiktif belaka, jika ada kesamaan tokoh, sifat dan kejadian adalah sebuah hal yang disengaja tanpa ada maksud untuk menyinggung pihak manapun. Dan jika ada pihak yang tersinggung dan merasa tulisan saya ini cukup mengganggu, silakan untuk mengubah sikap anda agar apa yang saya tuliskan di atas tidak lagi menyinggung anda karena tulisan saya hanya akan menjadi tulisan kosong semata.

new wallpaper ...


Akhirnya setelah beberapa lama saya tidak mengupdate blog ini, tiba saatnya bagi saya untuk segera mengabadikan apa yang saya lihat, apa yang saya rasa, dan apa yang saya dengar, dan saya tambahkan lagi apa yang saya kerjakan. Kali ini menindaklanjuti tulisan saya sebelumnya tentang doa, maka saya mencoba membuat sesuatu yang saya harap bisa mengingatkan saya untuk selalu berdoa setiap memulai aktifitas sehari-hari di kantor.

Sebanarnya ide ini muncul beberapa saat setelah saya mengupload tulisan saya tempo lalu, tapi berhubung ide pendukungnya macet, ya jadi lah percuma saja, alias gak ada tindak lanjut.

Baru hari ini akhirnya gagasan itu muncul dengan meluncurkan "new wallpaper" ;;) dibuat dengan gagasan sendiri namun dari source yang mengambil tanpa ijin dari sini, akhirnya wallpaper ini kini terpampang di layar PC saya.

Berharap agar setiap saya merestart PC saya membaca setiap tulisan yang ada di layar PC dan terdiam sejenak demi mengharap ridhoNYA ... Amin

NB : klik pada gambar untuk memperbesar dan silakan anda download ... its free ;)