Sunday, June 24, 2007

trip on the jakarta old city


"Dengan semangat Ulang Tahun Jakarta yang ke 480, Mari mengenal dan melestarikan kebudayaan" ... nyambung gak ya ? dianggap nyambung saja yak ... he he he ...

Sabtu kemaren tanggal 22 Juni 2006 atau sehari setelah ulang tahun Jakarta yang ke 480, seperti biasanya trio kretek penggila jalan-jalan back in action. Dan demi mengenal dan melestarikan budaya negeri sendiri sebagai wujud cinta tanah air, maka dipilihlah Jakarta Old City sebagai target wisata minggu ini ... [terlalu berlebihan yak ... padahal sejujurnya milih Jakarta Old City gara-gara dah kehabisan uang, kalo punya uang seeh pengennya ke Dufan atau ke Sea World ... he he he]

Maka perjalanan pun di mulai dari stasiun Gondangdia dengan menggunakan jasa KRL jam 08:30. Sampai di Stasiun Jakarta Kota maka sampailah pada Old Jakarta yang pertama. Ya ya ya ... Stasiun Jakarta Kota adalah salah satu situs tertua di Jakarta. Bangunan stasiun dengan 12 jalur ini berbeda dari stasiun kebanyakan yang biasanya berdiri beberapa meter di tepi rel. Stasiun Jakarta kota berdiri di ujung rel. Jadi kalo pengen tau bagaimana ujung dari jalan Kereta api bisa berkunjung ke sini.

Stasiun yang masih berdiri kokoh ini sayang sekali kurang terawat. Tapi memang bukan Indonesia kalo stasiunnya terawat dengan baik. Secara kereta api adalah sarana transportasi kalangan menengah kebawah, jadi nya suasanya stasiun begitu semrawut. Mulai dari pedagang, pemulung, sampai penumpang dengan bawaan segede gajah pun tumpah ruah di stasiun yang dibangun dengan gaya art deco ini. Seandainya pemerintah kota jakarta bisa mengeksklusifkan stasiun ini. Maka stasiun ini akan memiliki nilai jual yang lebih dari sekedar stasiun.

Next ... cari museum sejarah jakarta dulu ... Tapi kok ada yang dagang gorengan ya ? secara perut belum terisi makanan dari pagi dan menyesuaikan dengan tema jalan-jalan kali ini maka duduklah kami di tepi trotoar sambil makan gorengan dan memandang setiap kendaraan yang lewat. Lha temanya kan Jakarta old city, maka makanannya juga old food juga dunk ... singkong goreng, pisang goreng, tahu goreng, tempe goreng, combro goreng, lumpia goreng ... ha ha ha ...

Berjalan ke utara sedikit maka ketemu sudah museum sejarah jakarta atau yang sering disebut museum fatahillah. Rupanya bentuk aslinya tidak semegah yang ada di foto-foto. Masuk cuma bayar seribu per orang secara masih mahasiswa gitu loh ... he he he ... Awalnya seeh ngasih 6 lembar ribuan tapi dikembalikan setengahnya, mungkin karena melihat tampang imut-imut dari kami-kami ini yak ... padahal kalo tau status kami yang karyawan, gak bakalan bisa masuk dengan setengah harga.

Design ruangannya menakjubkan, dinding tebal, jendela yang super besar dan terdiri dari dua daun jendela dengan dilengkapi teralis dari besi solid. Dijamin langsung puyeng kalo sampe kejedot sama daun jendelanya ... Ruangannya tinggi jadinya walaupun di luar panas, tapi di dalam ruangan terasa dingin dan sejuk, apalagi lantai terbuat dari kayu dan untuk lantai dua juga dibangun bukan dari beton tapi dari kayu juga menambah sejuk suasana di dalam ruangan.

Tapi kalo mau cari ruangan paling dingin, ada di basement alias ruang bawah tanah yang digunakan sebagai penjara di masa lampau. Meski sejuk, tapi aroma ruangan ini sangat menakjubkan ... gak percaya coba saja sendiri ...

Oia ... kalo mau cari meriam yang 'porno' ada di halaman dalam gedung yang dulu jadi balai kota batavia ini. Meriam si jagur namanya ... di pangkal meriam tersebut ada tangan mengepal dengan ibu jari diapit oleh jari telunjuk dan jari tengah. Silakan coba praktikan, maka anda akan tau apa artinya.

Capek keliling di dalem coba keluar museum, menjelajahi bangunan tua tak terawat, kotor, dan kumuh. Bahkan semula saya kira berjalan di tepi sungai kan jauh lebih menyenangkan, ternyata malah sebaliknya bau air sungai sempat memancing isi perut saya ... gila bener ... coba kalo sungainya bersih, bangunan di tepi sungainya di renovasi, maka bisa dijual jadi sebuah paket wisata kota tua yang menarik.

Banyak keironisan yang saya lihat di tempat ini. Mulai dari pedagang, pasar, sampai tuna wisma yang menggunakan gedung tua sebagai tempat tinggal. Gak seharusnya bangunan cagar budaya bekas penjajah ini teronggok bersama hal-hal yang seharusnya berada di tempat lain.

Untuk melengkapi lagi, minuman pelepas dahaga yang saya beli siang sebelum mengakhiri perjalanan adalah minuman yang sesuai dengan tema jakarta old city ... es cincau ... ha ha ha ... murah meriah euy !!!

Dah siang ... ayo pulang ... meluncur lagi ke Stasiun Kota, maka perjalanan hari itu berakhir di Gondangdia.

NB : secara gaka da yang bawa kamera, ups ... gak ada yang punya maksudnya, jadi trip kali ini tidak ada dokumentasinya ...

Thursday, June 21, 2007

semoga gak masuk angin lagi ...

Hari ini jam 7.13 pagi, di penghujung jam malam saya. Setelah melalui hampir 12 jam malam saya yang alhamdulillah aman dan menyenangkan, walaupun sedikit sepi dan tenang karena pesawat televisi di kantor kayaknya sudah mulai ingin pensiun dini a.k.a rusak. Jadinya malam saya lalui di depan komputer ditemani sebuah buku super tebal ini, lumayan lah ... gak begitu menjemukan ... secara saya jarang bisa hidup tanpa televisi.

Dan tidak seperti biasanya, karena kamaren saat berangkat kantor hujan, jadinya saya mengenakan baju lengan panjang yang lumayan tebal ditambah dengan sweater yang lumayan hangat. Tapi untuk celana saya hanya pake celana jeans ... [unrecommended untuk cuaca dingin].

Sampai di kantor, langsung menyambar jaket kantor yang paling tebal. Gak cuma itu, beberapa tetes minyak kayu putih juga membasahi badan saya sebagai tolak angin ... [he he he kayak batita yak ...] dan AC pun sudah diatur nggak sampe membuat tangan saya jadi dingin alias masih cukup nyaman.

Saya hanya jam kerja malam saya hari ini tidak lagi membuat saya kesurupan angin terlalu banyak alias masuk angin. Sebab sudah beberapa kali saya masuk malam belakangan ini saya masuk angin terus ... ya mungkin hanya karena kurang tebalnya pakaian yang saya kenakan di ruangan yang tidak menggunakan AC khusus ruangan berpenghuni yang hanya bisa mendinginkan tapi tak mampu menghasilkan udara yang sehat.

Masak dengan pakaian 3 lapis dan sentuhan minyak kayu putih angin masih tembus ??? ada alternatif lain ???

selamat selamat selamat ....

Tulisan saya yang ini sebenarnya akan saya dedikasikan kepada seseorang, ups bukan seseorang ding ... tapi sekumpulan orang, tapi biarlah siapa sekumpulan orang tadi hanya ada dalam benak saya ... he he he ...

Sebelumnya selamat untuk hal yang gak bisa saya tuliskan di sini, tapi hal itu gak sebegitu penting, yang terpenting adalah selamat bagi yang bisa menguatkan hati, selamat bagi yang sanggup menahan diri, dan selamat bagi yang mampu pasang mode gak terjadi apa-apa padahal banyak hal yang berkecamuk di dalam hatinya ....

Khususon buat triplegater pasti mengerti apa yang saya maksudkan disini ... ;))

Tuesday, June 19, 2007

penting yang mana ?

Terus terang saat ini saya sedang bingung dengan apa yang akan saya jalani dua minggu mendatang. Menurut rencana ada beberapa hal yang seharusnya saya ikuti tepat dihari yang sama. Jadinya saya kebingungan sendiri mana yang harus saya perbuat. Dan yang jelas salah satu atau salah dua dari kegiatan tadi harus ada yang dikorbankan.

Ceritanya begini, tanggal 30 Juni adalah saat dimana angkatan 13 moklet ngalam di wisuda, tapi bukan wisuda yang saya bingungkan tapi malam hari setelah wisuda. GALASESA (Gebyar Malam Seni Wikusama) tahun 2007, malam inagurasi sekaligus jadi temu alumni. Apalagi saya adalah alumni termuda yang lulus, jadi otomatis pada malam itu menjadi tamu yang paling dominan. Dan memang hal itulah yang terjadi. Yang menyandang alumni selama setahun lah yang paling ramai di malam itu. Beragam acara juga akan dilaksanakan malam itu, mulai dari bakar sekolah, bakar kelas, bakar mobil sekolah, sampai pada bakar maskot kretek12 "jemblank" .... [he he he ... hiperbola banget yak ... ck ck ck ] --> alumni yang biadab dan tak beradab ...

Satu lagi, tanggal 30 ada sunatannya adek sepupu di tangerang. Bukan masalah sunatannya atau 'burung' siapa yang amau di potong, masalahnya adalah syukuran sunatannya itu bakalan dihadiri oleh keluarga besar dari Bondowoso. Dan bukan itu lagi masalahnya, masalahnya adalah nyokap dan bokap juga termasuk dari keluarga besar yang dijadwalkan hadir pada tanggal tersebut.

Dan acara yang terakhir adalah tanggal 30 dijadwalkan aku masuk pagi. Dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam. So ... mana yang harus dipentingkan ??? dan parahnya sampai tanggal itu saya belum memperoleh hak cuti saya ...

Galasesa sangat penting karena gak akan terulang lagi di tahun depan walaupun Galasesa adalah agenda rutin tahunan .... dan Galasesa nggak bisa di undur atau di majukan lagi. Datang Galasesa juga kudu pas tanggal 30, nggak bisa datang terlambat atau mendahului kecuali mau jadi panitia gratisan .... cari sponsor sama beres-beres ...

Sunatan menurutku gak begitu penting karena bukan aku yang disunat ... he he he ... walaupun tanggalnya gak mungkin dimajukan atau dimundurkan, tapi datang di acara sunatannya gak harus tanggal itu. Bisa hadir tanggal 1 Julinya sepulang dari Galasesa ... toh makanan sisa syukuran bakalan masih ada ... ha ha ha ... Selain itu, keluarga besar dari Bondowoso juga akan masih tinggal di Tangerang selama beberapa waktu kedepan jadi pasti masih sempat ketemuan dan akan masih bisa kumpul-kumpul. Apalagi kalo pulang untuk Galasesa saja kok rasanya bagai sayur tanpa garam, jadinya ya mesti pulang ke Bondowoso juga ... he he he ...

Nah ... berarti sunatan sama Galasesa bisa dikawinkan dan menjadi pasangan yan gharmonis karena bisa saling melengkapi. Tinggal satu lagi ... KANTOR gimana ya ??? penting gak seeh kerjaan ? di satu sisi pekerjaan adalah segalanya, apalagi saat ini dikantor ada 4 posisi vacant, jadi bisa dibayangkan kalau ada yang nggak masuk kerja satu orang saja, maka yang lain akan kerja rodi ... ah ... tapi bukannya Galasesa itu penting ? bukannya gak masuk kantor sehari dua hari gak masalah [padahal niat mau nggak masuk 4 hari ... ha ha ha] ?

Penting mana ya ?? pelanggan atau kebersamaan yang cuma ada seumur hidup satu kali ?

Monday, June 18, 2007

i love "i hate monday"

Pagi yang hangat di kamarku saat alarm HP dah mulai berdering menandakan waktu sholat shubuh tiba. Tapi entah mengapa, suasana di kamar yang biasanya pengap, panas, atau dingin gara-gara kipas angin, tadi pagi berubah menjadi nyaman dan hangat. Senyaman suasana hatiku pagi ini. Yap ... hari ini senin ... masuk pagi ... memulai pekan dengan aktivitas di kantor ... muantaps !!!

Mungkin karena saya sudah lama merindukan suasana dan saat saat bisa dapat liburan pas weekend sekaligus memulai hari bersamaan dengan kebanyakan orang memulai harinya, maka senyum terlukis di bibirku pagi itu ... SEMANGAT ke kantor... [he he he ... jarang-jarang neeh aku semangat kerja ....]

Alhamdulillah ... pagi yang mendukung buat memulai aktivitas. Matahari bersinar cerah dibalik awan mendung yang membuat udara pagi gak terlalu panas seperti biasanya. Hembusan angin tidak begitu terasa ... pokoknya pagi ini "indah"

Kalo kebanyakan orang membencii hari senin, maka untuk saat ini dan hari ini saya cinta hari ini !!!

Benar apa kata bang surya, sesuatu itu akan terasa indah karo kita pernah kehilangan dan berhasil menemukannya kembali. Setelah sekian lama mendambakan bisa dapat liburan pas weekend dan memulai hari kerja di hari senin, akhirnya aku bahagia senin ini ...

Friday, June 15, 2007

waktunya pameran HP ....




Cerita berawal saat saya di kelas 1 SMK, bulan itu kalo nggak salah bulan September 2003 atau dua bulan setelah perantauan dimulai. Dimulai dengan menggunakan HP jadul yang sangat sederhana, minim feature, cuma bisa SMS sama telepon. PIlihan jatuh pada Siemens A50 warna biru dengan lampu layar warna jingga mirip warna syrup ABC. Pokoknya ponsel itu jadul abiss untuk saat ini. Kalo waktu itu ya dapat dikatakan lumayan lah ... dah gak pake antena lagi walaupun masih belum polyphonic ataupun layar warna.

Bicara ketahanannya terhadap kasih sayangku, ponsel ini ternyata tahan gemblengan segala cuaca dan segala bencana ... Jatuh dari tempat tidur pernah, jatuh dari kursi pernah, jatuh dari meja sering, maksud hati menggenggap apa daya terlepas bukan hal yang aneh, atau kejatuhan tempat tissue gulung juga tak jadi masalah buat ponsel saya yang satu ini. Dan sebagai informasi, sampai saat ini ponsel tersebut masih bisa digunakan walaupun harus ganti kulit dulu ... he he he ...

Walaupun tak ada fasilitas yang mewah dengan HP ini, HP ini telah banyak membantu saya dalam menjalankan rutinitas harian saya selama sekolah. Mulai dari jadi weker di pagi hari atau saat dimana harus bangun tidur, jadi teman saat kesepian, sampai menjadi pendukung kegiatan organisasi bahkan pelaksanaan Tugas Akhir. Ponsel ini sangatlah membantu meringankan beban saya.

Oia ... lewat ponsel ini saya mendapat tawaran dan panggilan kerja di sini.

Lebaran 2006 menjadai babak baru di dunia telekomunikasi perselularan diri saya. Pasca Lebaran HP tersebut saya tukarkan dengan Siemens C75 dengan kakak saya ... [thank U banyak ya mbak ... mau aja nukar HP butut sama HP baru ... he he he]

Sayang beribu sayang, saya gak boleh menggenggam ponsel ini terlalu lama. Dan akhirnya terpaksa harus saya serahkan ponsel saya tadi kepada orang yang tidak bertanggung jawab ups ... salah ding ... kepada orang yang kurang bertanggung jawab terhadap barang milik orang lain alias maling ...

Maka terhitung tanggal 8 Desember 2006 saya memulai babak baru dalam hidup saya yaitu hidup tanpa bantuan alat telekomunikasi yang biasanya selalu menemani saya 24 jam selama lebih dari 3 tahun ini.

Masa gencatan senjata dengan ponsel tak berlangsung lama, tepat tanggal 18 Desember 2006, kembali saya hidup dengan benda kecil dengan kemampuan besar ini. Dengan ponsel SE 230 harapan saya adalah agar setiap pagi saya bisa mendengarkan siraman rohani dari Aa Gym secara ponsel saya yang satu ini sudah dilengkapi dengan FM radio.

Harapan mendengarkan ceramah Aa Gym pagi hari ternyata harus pupus di tengah jalan tatkala lebih sering bangun kesiangan dan lebih memilih tidur daripada dengerin ceramah ... ha ha ha ... Alhasil saya sekarang kecanduan dengan M.Rafiq sama Poetri Suhendro di "Pagi-paginya iRadio"

Namun demikian ponsel ini setia menemani saya hingga saat ini walaupun beragam kecerobohan saya berhasil memeluk ponsel yang masih mulus ini.

Hingga pada tanggal 10 Juni 2007 mulai melirik CDMA dan akhirnya memutuskan membeli Nokia 6255 baru tapi garansi distributor. Pikir saya hanya masalah garansi yang berbeda, saya pikir barang tadi adalah barang BM yang diselundupkan masuk ke Indonesia, dan tidak ada masalah dengan kualitasnya.

Ternyata hobi saya dibohongi sama pebjual terulang lagi. Belum 24 jam dipakai, ponsel tadi dah bisa mati terus restart sendiri alhasil ponsel ini menjadi ponsel tersingkat yang pernah saya miliki. Keesokan harinya saya menukarkan ponsel tadi ke penjualnya dan langsung diganti dengan ponsel yang baru, tapi beda warna. Ponsel pertama biru, tapi yang kedua ini putih.

Lagi-lagi penyakit seroboh saya kambuh lagi, belum sempat di cek dah langsung ngeluyur pulang. Dan bisa ditebak ... fungsi microphone telepon tidak berfungsi. Headset gak bisa dipake telepon. Dan kembalilah saya ke penjualnya dan langsung di service lah ponsel saya tadi. Jadinya seharusnya tidak akan ada masalah lagi. Dan memang begitu adanya sampai saya gagal untuk kirim SMS.

Kirim pertama gagal, kedua gagal, coba kirim ke lain nomer juga gagal ... dan damn ... payah neeh barang ... harus segera diselamatkan dari diriku ... ayo di jual lagi ... ayo di jual lagi ...

Kamis, 14 Juni 2007 nekat coba jual HP ... "Cari HP apa pak? second baru? nanya dulu pak sini gak pa pa" --> suara yang sampai aku sendiri bosan ngedengernya mulai hari hunting pertama, ngembalikan untuk yang pertama, sampai ngeservice lagi. Maka terjualah HP tadi dengan kerugian yang harus saya tanggung ... Tapi nggak masalah lah .... ketenangan itu mahal. Daripada make HP tapi was-was mending kehilangan duit dey ... yang penting tenang .... duit bisa dicari lagi kan ... ????

Akhirnya di hari yang sama, setelah melepas Nokia 6255, saya berhasil menangkap Nokia 3155 baru dengan garansi resmi dari Nokia Indonesia. Walau tanpa saya test di depan counternya, tapi dapat dikatakan ponsel saya ini tidak ada masalah dalam hal kualitas, namun sedikit bermasalah dengan harga ... [Nokia baru mahal bo' ...] Tapi harus tetep semangat tho ... [gak ada hubungannnya yak ... he he he]

Oia ... dihari yang sama, saya juga memutuskan kembali ke jaman purba untuk ponsel yang saya gunakan. Kalo sekarang banyak orang dah pake HP 3G maka saya malah menggunakan HP full fungsional SMS sama nelpon ajah. Sama sekali tidak ada accessoris tambahan didalamnya. Secara duit dah mepet plus dah kepalang janji buat kasihin SE 230 ke mbak. Jadi ya tak mengapa lah ...

Jadi sekarang harus mengencangkan ikat pinggang, peras keringat biar bisa nabung lagi, bisa ngumpulin uang lagi buat beli HP baru lagi he he he ... secara saya masih ngebet pengen punya Nokia Nseries yang bisa dipake buat 3G ... masak kerja di 3G Net gak punya HP 3G ??? --> gak ada hubungannya dodol ... ha ha ha

Saturday, June 9, 2007

indikator kebahagiaan dunia ...

Membaca dari sini, ada beberapa indikator kebahagiaan dunia, dan saya tertarik untuk menelaahnya. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah saya bahagia dengan menelaah satu persatu indikator yang ada.

Pertama, Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur.
Jujur saja, saat kenaikan gaji kamaren sempat terlintas di benak saya ... "Lho kok cuma segini ?? tetangga sebelah lebih dari ini ..." dengan apa yang saya pikirkan tadi kayaknya indikator ini belum masuk buat saya. Apalagi sampai sekarang saya masih berharap bakal ada kenaikan gaji lagi ... he he he he ...

Kedua. Al azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh.
Pasangan hidup itu suami atau istri yak ??? wah ... saya masih belum punya ... tapi alhamdulillah saya masih bahagia dengan kesendirian saya ... ;) Berarti indikator yang ini dianulir saja yak ... karena saya bahagia kok dengan kesendirian saya. Setidaknya untuk saat ini ... ;)

Ketiga, al auladun abrar, yaitu anak yang soleh.
Kalo istri saja masih belum punya gimana dengan anak ??? anak asuh pun saya belum punya ... [secara saya masih anak-anak yang belum pantes mengasuh anak-anak ... ha ha ha] jadi kategori ini di ignore saja yak ...

Keempat, albiatu sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.
Alhamdulillah, meskipun saya tinggal di dekat jalan jaksa, tapi saya jarang sekali melintas di jalan jaksa pada malam hari, apalagi sampai singgah di salah satu cafe yang ada di sepanjang tempat wisata malam tadi. Jaksa saya lewati hanya saat pergi atau pulang kantor menuju stasiun gondangdia. Kalo di kantor ... ? Alhamdulillah juga, semuanya kondusif, setidaknya sajadah di loker nomer 18 masih basah oleh air wudhu dan mushola masih sering dipakai sholat. Ditambah di tempat ini saya mengenal banyak sosok yang tahan banting dan sosok pekerja keras yang tak kenal kata menyerah dalam mewujudkan impian dan menjadikan hari lebih baik. Kesimpulannya, indikator keempat ini menandakan kalau saya bahagia berada di lingkungan yang kondusif.

Kelima, al malul halal, atau harta yang halal.
Kalau bicara soal harta kok rasanya susah ya dijabarkan ... saya sendiri bingung, kalo masih sering pake telepon kantor untuk kepentingan pribadi, suka bawa pulang obat-obatan yang ada di loker obat, halal gak ya gaji saya ? sulit menentukan saya bahagia apa nggak dengan indikator yang satu ini.

Keenam, Tafakuh fi dien, atau semangat untuk memahami agama.
He he he ... astagfirullah ... kayaknya saya lebih suka buka detik.com, kompas.co.id, liputan6.com, wikipedia, daripada dudung.net, cybermq.com, atau situs-situs keagamaan yang lain. Sama satu lagi ... saya lebih memilih baca koran daripada terjemah Al Qur'an.

Ketujuh, yaitu umur yang baroqah.
Kalau waktu lebih banyak dihabiskan dengan jaga telepon sama browsing di Internet dan isi browsingan gak jauh-jauh dari kepentingan dunia, barokah nggak yak umur yang Allah anugrahkan kepada saya selama ini ???

Kesimpulannya ... BAHAGIAKAH SAYA ???

hari ini ...

Hari ini, Sabtu tanggal 9 Juni 2007 saat ini menunjukkan pukul 10:04 PM atau kalau secara Indonesia disebut jam 22 lebih 4 menit.

Malam ini kebagian jadwal jaga malam lagi, seperti semalam [malam sabtu kemaren]. Jadi tadi jam 9.30 pagi dah di stasiun Cawang baru pulang, maka sore harinya jam 17.30 saya juga dah di tempat yang sama untuk kembali memulai aktivitas disaat sebagian orang akan mengakhiri aktivitasnya.

Saat saya meyentuhkan jari jemari saya ke papan keyboard sambil memberikan tekanan beberapa newton agar kepencet, saya dalam keadaan pusing berat. Terlihat adanya kerutan di dahi saya pertanda menahan sakit yang menyerang kepala saya ini. Ah ... sudahlah ... who care ??? toh saat ini juga tidak ada yang peduli dengan keadaan saya ...

Terlintas dalam pikiran saya untuk mencoba instrokspeksi atas semua yang terjadi dengan diri saya saat ini. Tentang nyeri di kepala ini, tentang keringat dingin yang belakangan ini sering menyerang, tentang pandangan yang kabur dan berkunang-kunang ... dan masih banyak keluhan yang lain ... [dasar penyakitan !!! --> dan saya tidak keberatan jika ada orang lain mengatakan hal tersebut kepada diri saya]

Hasil dari pemikiran saya saat ini adalah penyebab dari nyeri di kepala dan penyakit susah tidur di malam hari ataupun tidur yang tidak berkwalitas di siang hari adalah karena saya terlalu sering mengalami 'kancilen' [keadaan dimana saat badan telah ngantuk berat, namun karena dipaksa terjaga, maka akhirnya sama sekali kehilangan nafsu untuk tidur]. Karena saya terlalu sering begadang, jadi efek buruk dari begadang sudah mulai saya rasakan saat ini. Tapi itu hanya pendapat dan pemikiran saya, karena nyatanya beberapa orang yang ada di sini yang bahkan lebih lama jam terbangnya jika dibandingkan dengan saya justru tidak pernah mengalami permasalahan seperti yang saya hadapi.

Dan parahnya dari apa yang saya rasakan adalah ... lagi-lagi saya menyalahkan keadaan tanpa berusaha melakukan perbaikan atau perubahan untuk memperbaiki keadaan yang sebenarnya tidak ada masalah didalamnya ...

Ah ... sudahlah ... !!!! tulisan saya kali ini ternyata benar-benar mbulet dan njlimet, kalo nggak ngerti button dengan tanda X di pojok kanan atas tersedia dan telah siap untuk di tekan dengan pointer mouse anda, atau tekan Alt+F4 ...

Hanya saya yang tahu apa yang saya rasakan saat ini ...

Thursday, June 7, 2007

the number 23


tahun lahir saya : 1987 --> 1+9+8+7=23
tanggal penting buat saya : 29 Desember --> 2+9+12=23
nama depan saya dimulai dengan huruf "W" --> huruf ke 23

terus apalagi yak yang bisa di utak-atik jadi 23 ??? kok rasanya dah mentok ... he he he ...

Sunday, June 3, 2007

Sekali lagi, maafkan saya ...

Tadi pagi pulang kantor, di St.Cawang, saya terlibat perbincangan dengan salah satu rekan kerja saya yang sama-sama tinggal di tempat tinggal yang sama. Maaf, nama dan semua tokoh yang menjadi bahan perbincangan akan saya rahasiakan demi menjaga hal-hal yang tidak diinginkan ....

Eh yu ... awakmu kapan terkhir ketemu XXX ? [kapan terakhir ketemu XXX ?]
Waduh ... wis suwe kiy mas ... jarang neng cikarang seeh ... [sudah lama mas, jarang di Cikarang seh ...]
Ketokane bar loro yu ... wingi aku ketemu kok ketok kuru banget ... [Kelihatannya habis sakit yu ... kemaren aku ketemu kok terlihat agak kurusan]
Hhhmmm ... [gak usah di translate yak ... ngerti kan artinya "Hhhmmm ..." ]
Trus wajahe yo ketokan suyu banget ... Nganti sa'aken aku ndeloke ...[Trus wajahnya juga kelihatan kuyu banget ... Kasihan saya melihatnya ... ]
Wah ... opo ojo-ojo kakehan disumpahi yo mas ? [Wah ... apa jangan-jangan kebanyakan disumpahi ya mas ?]
Ha ha ha ha ...
Iyo bener mas ... kualat karo **a* b***e kuwi ... [Iya bener mas ... kualat=ini saya nggak tahu bahasa Indonesianya apa ... sama **a* b***e tuch ... ]

Waduh ... apa bener-bener kualat ya sampe bisa sakit ???

Tapi sekali lagi saya minta maaf atas semua prasangka saya kepada bapak, atas semua cemoohan saya, dan atas semua kekecewaan saya ...

Karena saya manusia ... dan begitu juga bapak ...

mau nyopet yak ... maaf anda [kurang] beruntung ... :p


Sore ini sesuai jadwal, saya masuk kantor, maka seperti biasa pula langsung menuju St. Gondangdia buat naek KRL ke St. Cawang. Suasana stasiun berbeda dari biasanya karena memang hari ini hari libur, jadi cenderung sepi. Jadi setelah beli tiket, langsung ke jalur 2 tapi nggak kayak biasanya saya nunggu di dekat rel, secara sepi, maka saya nunggu sambil bersandar di salah satu sisi pagar luar stasiun.

Berdiri sambil bersandar di pagar stasiun secara kursi dah penuh sambil mendekap tas punggung yang saya gendong di depan, mata saya cuma plarak-plirik ke arah rel sambil berharap ada kereta ekonomi Jakarta-Depok-Bogor yang datang.

Tiba-tiba ada seseorang dengan membawa amplop ukuran A4 [amplop coklat yang biasanya dipake buat kirim lamaran] mendekat trus tanya gini ...
"Bulan apa sekarang Mas ?"
"Juni" // neh orang dodol banget seeh tanya-tanya bulan segala, lupa tanggal lumrah, nah ini lupa bulan ... seketika itu bibir ini langsung koamt-kamit baca doa ... //
"Tanggal berapa ya Mas ?"
"Dua" // nah ini baru pertanyaan yang sedikit masuk akal //
"Berarti besok tanggal tiga ya ... ?" sambil menghitung hitung dengan jari, entah menghitung apa "Ya ya ya ..."
"Hhhmmmm" // semakin mencurigakan, maka waspada mode awas ON //
"Mau kemana mas ?"
"Cawang"
"Ooo... mau pulang ke Jawa"
"Cawang Pak" // Budek juga neeh orang rupanya, lagian kalo mau pulang ke Jawa nggak mungkin banget nungguin kereta di Gondangdia ... begok banget seeh ... //
"hhmmmm" SAMBIL BERAKSI MENEMPELKAN TANGANNYA KE SAKU BELAKANG CELANA SAYA // nah akhirnya kecurigaan saya terjawab sudah ... terkuaklah sudah niat orang tadi mendekati saya ... mau nyopet rupanya ... maaf bung ... saya tidak menaruh dompet saya di saku belakang celana saya ... //
"Kuliah ya ? atau kerja ?"
"Kerja" // mau tau banget seeh ... udah gak perlu basa-basi kalo misinya gagal ... hatiku langsung dag dig dug nggak karuan, sambil terus komat-kamit baca doa minta perlindungan ... //
"Ada duit nggak Mas, barang 3000 rupiah, buat nambahin ongkos saya ..."
"Maaf, nggak ada, saya bawa uang pas ..." // nggak ada dompet hasil nyopet, malakpun jadi ... //
"Nggak, kalo ada barang 2000 atau 1000"
"Maaf, nggak ada" // eh pake tawar menawar ... tambah nggak nggenah orang ini ... //
"Hhmmm nggak ada yah .... maaf-maaf sajah neeh ... bukannya saya mau malakin situ ..."
"Ahh ... gak pa pa !" // bukan mau malak, tapi mau nyopet, gagal yach ... selamat dech ... //
"Ya udah mas ... ati-ati" // terima kasih atas perhatian anda bung ... saya akan hati-hati dengan orang macam anda-anda ini ... //
Maka saya segera berlalu menghindari orang tadi ...
Maaf, saya bukannya berprasangka buruk, tapi hanya waspada ... dari gelagat anda, terlihat kalau anda berniat mencopet karena gak lazim orang menempelkan tangannya ke saku belakang lawan bicara selain memang untuk mencopet ...

Pesan saya buat anda ... percuma saja anda mencopet, gak akan bisa jadi kaya raya, yang ada malah anda dihantui sama perasaan bersalah seumur hidup. Bayangkan jika yang anda copet adalah dompet seseorang yang baru gajian dan gajinya akan dipake buat biaya pengobatan anak atau biaya kelahiran istrinya ... dan bayangkan jika anda di posisi orang yang anda copet ... Bayangkan jika akibat dari ulah anda si anak jadi meninggal karena nggak ada biaya untuk berobat, dan si ibu yang akan melahirkan jadi kehilangan nyawanya karena gak bisa melahirkan dengan layak ... Bayangkan itu semua ... Oia ... seharusnya anda bersyukur karena misi anda gagal, sehingga anda tidak jadi melakukan dosa saat itu ...Sudahlah saya nggak akan menceramahi anda, saya juga yakin kalau anda tidak akan membaca tulisan ini ...

Tips menghindari copet ...
  • Jangan menaruh dompet di saku belakang, taruh saja di saku depan, atau masukkan kedalam tas jika membawa tas,
  • Jangan menaruh tas di samping atau belakang tubuh anda, peluklah tas tadi di dada anda, pastikan resliting tas, berada di posisi yang hanya bisa dijangkau oleh mata dan tangan anda,
  • Jangan membawa uang terlalu banyak, siapkan uang pas,
  • Hindari mengeluarkan dompet di tempat umum,
  • Jangan menaruh uang di dompet saja, siapkan uang cadangan di tempat lain, hal ini menjaga anda dari kemungkinan terburuk jika misi pencopet itu sukses, jadi anda masih ada backup uang untuk pulang ke rumah,
  • Curigalah kepada siapa saja yang mengajak anda bicara, terutama kalau topik pembicaraannya aneh atau bahkan terlalu menarik minat anda sehingga anda lengah,
  • dan yang terpenting mintalah perlindungan kepadaNya sebab DIA lah yang menggenggap hati dan niat pencopet sekaligus menguasai kesadaran dan kewaspadan anda ...
Maaf, bukannya saya takabbur atau bagaimana, saya hanya mencoba berbagi agar kita selalu waspada saat berada di tempat umum. Kuncinya adalah tawakkal padaNya, dan ikhtiar dengan selalu waspada di segala sesuatu ...

Saturday, June 2, 2007

kangen sama kalian semua ...



Pulang sholat jum'at kemaren, nggak ada acara TV bagus, iseng buka lappynya Groho ... [soory bro gak pake ijin, tapi pasti boleh kan .... he he he] Sambil iseng search video berharap menemukan video menarik ... dan hasilnya I found it !!!

Ada beberapa file video yang cukup menarik, sangat menarik bahkan ... mantap mantap ... maka langsung open Windows Media Player, pilih video yang mau di lihat, dan drag langsung ke kolom play listnya ...

Isi videonya adalah semua rekaman yang plannya mau dibuat jadi filem kenangan tapi sampai sekarang karena kesibukan masing-masing jadi terbengkalai.

Saya jadi senyam-senyum sendiri lihat betama imutnya kami dulu, betapa polosnya kami dulu ... ya walau harus berjuang sekuat tenaga demi masa depan, berjuang di tempat kost, berjuang di kelas, berjuang di lab, sampai puncaknya berjuang saat ujian TA sama UNAS ... dan hasilnya mantaps ...

Lumayan lengkap juga koleksi video kretekers, jadi mulai jaman kelas 3 sampai wisuda semuanya lengkap, bahkan saat pengukuhan wisudawan dan wisudawati, semua terabadikan dengan lengkap.

Yang terbayang dalam benak saya saat itu adalah ... kok bisa yah semua terjadi seperti itu ? benar-benar di luar dugaan, apalagi jika ditambah dengan apa yang telah terjadi dengan sebagian warga kretek sekarang dimana sebagian dah bekerja dan kuliah ... rasanya semuanya terlalu indah dan terlalu manis untuk dilupakan ...

Saya kangen pengen diklat Paskibra lagi, pengen baris berbaris, pengen lari-lari sore, pengen nyebur kali, pengen makan nasi+4T bareng-bareng, pengen makan satu makanan yang digilir orang banyak, pengen PSB bareng ....

Saya kangen pengen ikut upacara bendera lagi, pengen njawab salamnya Pak BJ "selamat PAAAGGGGEEEEE", pengen dituntun Bu Pank buat baris di barisan depan, pengen gak ikut upacara tapi jadi piket Paskibra, pengen ketawa pas ada adegan lucu by petugas upacara, tapi yang paling saya kangen itu ngobrol pas pembina upacara memberi amanat ... bukan kangen pengen hormat sama bendera merah putih ... he he he

dedicated to all kretekers ... I miss U all ...

Friday, June 1, 2007

Oh My GOD ... what's that ???

Kemaren, Kamis tanggal 31 Mei 2007 yang bertepatan dengan hari tanpa tembakau sedunia, sesuatu yang entahlah sebuah peringatan, sebuah ujian, atau sesuatu yang menyenangkan terjadi pada diriku ini ...

Sesuai dengan rencana, hari ini akan ada kuliah kewirausahaan sekaligus rencana mid test (ujian tengah semester) dan pengumpulan tugas. Sesuai dengan kesepakatan pula, telah membuat janji dengan salah satu rekan untuk menggantikan tugas saya mulai dari jam 5 sore sampai jam 8 malam.

Sampai pukul 16.00 segala sesuatu telah berjalan sesuai dengan rencana. Saya pun telah bersiap meninggalkan ruangan nanti jam 17.00, namun apa daya, sejak jam 16.30 telepon tiada henti berdering, bahkan sampai menjelang pukul 17.00 telepon tidak berhenti berdering ... dan sampai menjelang jam 17.00 trouble ticket belum di create, jadi sambil terima telepon, sambil identifikasi masalah, sambil meng guide customer, sekaligus juga sambil create trouble ticket ... ck ck ck super multi tasking ....

Tak terasa, jam di ruangan saya telah menunjukkan pukul 17.00 maka dengan segera langsung pamitan dan turun ke lantai bawah dan sambil berharap-harap cemas takut ketinggalan jemputan, dan sampai di koridor terluar .... oh my GOD ... untuk kedua kalinya saya ketinggalan jemputan lagi ... capek deh ... maka lanjut langkah berikutnya ambil langkah seribu ke jalan besar di depan kantor sambil berharap masih bisa nyusul mobil jemputan yang saya masih bisa saya lihat saat diperiksa di pos satpam.

Perlu diketahui, lokasi kantor saya mengharuskan tiap kendaraan yang keluar dari kantor harus memutar sebelum masuk gerbang tol ... [kalau bingung gak usah di bayangkan, pokoknya dari gerbang kantor yang ada di depan pintu tol, mobil gak bisa lurus langsung masuk pintu tol]

"Wah ... kesusul neeh ... semoga ... " dan benar adanya setelah menyeberang dan berjalan di tengah jalanan super rame kendaraan bermotor, maka kesusul juga satu mobil jemputan ... "Alhamdulillah ..." langsung saaya stop, dan buka pintu sambil tanya ke Mr. Driver ...
"ke mana pak?" secara ada 3 mobil sama dengan tujuan akhir sama, tapi rute yang berbeda
"Bekasi"
"Ya udah pak saya ikut belakang sajah" sambil berharap itu tadi mobil kantor pertama yang bisa saya susul ...

Ternyata .... mobil tadi adalah mobil pertama dan terakhir yang saya susul alias sudah tidak ada lagi mobil jemputan .... Oh my GOD ... naik apa saya pulang ke Jakarta ... rasanya pengen ngamuk saja saya waktu itu ...

Nunggu sekitar 10 menit alhamdulillah ada Mayasari Bhakti 121 jurusan Cikarang-Komdak-Blok M ... untunglah ... Tapi karena memang harus memutar dulu, jadi saya harus menunggu dulu ... pikir saya paling juga 5 menit saja ... ternyata ... hampir 15 menit saya menunggu bus tadi ada di tempat saya menunggu ... Oh shit ... jam telah menunjukkan 17.35 ...

Prediksi saya, jam 18.30an bisa nyampe Komdak, trus paling malem jam 19.00 dah bisa nyampe kampus ... OK dari pada nggak masuk, mending telat ajah ...

Ternyata di tol jalanan macet banget ... ck ck ck ... jam berapa neeh saya nyampe kampus kalo macet kayak gini ... Sepanjang jalan dari Bekasi Timur sampe keluar Tol Semanggi yang ada cuma macet, macet dan macet ... alhasil jam 19.10 saya baru sampe di Komdak, dan sambil memendam amarah atas semua kejadian yang saya alami saya putuskan untuk bolos kuliah saja ... daripada saya kuliah tapi hati ini gak tenang kan lebih baik bolos kan ... he he he

Yang saya rasakan saat itu hanya perasaan pengen marah, mual, pusing, capek, dongkol ... semua jadi satu ...

Beruntung di tengah kemacetan Jalan Tol Jakarta Cikampek, saya sempatkan konfirmasi dengan pihak kampus bahwa ternyata Mid Test ditunda hari Selasa, dan saya juga sempat titip absen dengan salah satu rekan saya.

Terima kasih untuk mas ini yang berhasil membuatku sedikit tersenyum ...