Saturday, February 14, 2009

menikah ???

Entah dari mana pikiran ini terlintas, tiba-tiba saya terlintas satu kata di pikiran saya, dan kata itu adalah "menikah" ... mulai dari kapan menikah, menikah dengan gaya apa, tapi yang paling bikin puyeng, mau nikah sama sapa ??? he he he ...
Mari coba menguraikan benang kusut yang ada dipikiran saya yang bernama pernikahan ini ...
Pertama modal nikah. Hal ini yang paling memusingkan kalo coba dipikirkan. Biaya nikah aja sejarang nggak cukup dengan 20 juta dan semua harus pake duit, nggak boleh campuran daon atau kertas bekas ... Anggeplah urusan biaya nikah selesai dengan nabung 2-3 bulan gaji *ciee ... gaji sapa tuch ... preeetttt - mohon abaikan kalimat 'nabung 2-3 bulan gaji' karena hanya fiktif belaka* Trus sekarang emangnya nikah cukup selesai dengan pesta yang cuma semaleman tadi plus bulan madu keliling eropa seminggu ? tentunya nggak kan ... masih ada urusan lain yang juga nggak kecil. Rumah yang tentunya bukan rumah kost, minimal kontrakan yang gak ada di gang sempit. Belum lagi kendaraan, minimal motor syukur-syukur kalo ada mobil jadi biar nggak kepanasan. Kalo ada rumah sama kendaraan, hal lain yang penting dan harus dipikirkan itu adalah urusan perut. Hidup perlu makan. Dan jangan lupa juga segala hal yang berhubungan sama anak kalo udah dititipi anak. Phhyyyuuuhhhh ... Ternyata begitu banyak hal yang musti dipersiapkan sebelum akhirnya berhubungan dengan pejabat KUA terdekat ....
Silakan sependapat atau tidak dengan statement saya diatas. Jujur, saya sangat memikirkan hal tersebut, tapi yha nggak sampe segitunya juga ... Lha wong dulu saya juga nggak ngebayangin hidup di Jakarta dengan segala keruwetannya. Tapi nyatanya saya bisa hidup dengan sangat layak di sini hingga saat ini. Artinya, realistis harus, tapi hidup kan bukan kita yang pegang kendali ... Pasti ada jalan kalo kita mau buka peta ...
Kedua yaitu urusan tanggung jawab. Nggak sembarangan orang mampu menjalankan tanggung jawab sebagai suami atau istri yang baik bagi satu sama lain. Kayaknya hal ini nggak bisa selesai dipelajari di training atau seminar 1-2 bulan. Perlu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk melatih diri. Apalagi seorang suami yang akan memegang tanggung jawab atas istrinya. Bukan hanya di dunia, tapi di akhirat kelak. Bukan hanya urusan jasmani, tapi juga sampai urusan rohani dan kejiwaannya. Dan jangan dilupakan juga, si suami juga punya tanggung jawab sebagai kepala keluarga yang juga memegang amanah tanggung jawab terhadap hasil 'perbuatan'nya dengan sang istri ... Suami harus bertanggung jawab penuh atas istri dan anaknya. Dan istripun juga gak kalah memiliki tanggung jawab terhadap suami dan anaknya. Karena istri juga memiliki kewajiban yang mulya untuk sang suami.
Kalau ini memang harus benar-benar teruji, nggak bisa sama-sama baru lulus SD dah mo nikah. Atas dasar apa lalu rumah tangga mereka akan didasarkan ? Maaf, bukan bermaksud menyepelekan tingkat kedewasaan dan tanggung jawab anak baru lulus SD, karena juga banyak orang dewasa yang tingkat kedewasaannya jauh dibawah anak baru lulus SD. Tapi untuk hal ini seorang harus benar-benar siap mental lahir bathin karena menikahbukan hanya urusan 1 atau 2 bulan, tapi jadi urusan seumur hidup dunia akhirat.
Dan ketiga adalah hal yang terpenting yaitu siapa yang akan diajak nikah ... *ha ha ha ... buat saya seeh nggak muluk, yang penting cantik, pinter, sholehah, kaya, dan baik hati .... *
Whhhoooaaammm .... Jadi saya ini sudah masuk kategori siap nikah belom yha ? ... au ah ... puyeng mikirinnya ...

2 comments:

Pinkina said...

xixixixi...
inget le, kl kuliah ada lulusnya, bahkan kerjaan juga ada waktunya buat pensiun. Tapi berumah tangga itu gak ada lulusnya ato pensiunnya, bahkan liburpun ndak ada... :D jadi persiapkan dirimu dg baik yaaa...

wahyukurnianto said...

@pinkina

makane mbak ...
urung tekan anggonku mikir ...

*belum cukup umur dan pengalaman ...