Thursday, March 6, 2008

melankolis ...

Edisi ini saya sedang pengen sesuatu yang melow, sesuatu yang nampak menyedihkan dan menarik minat setiap air mata untuk menetes. Ingat lho ya ... cuma nampak menyedihkan, bukan menyedihkan dalam arti sebenarnya ...

Dan keinginan saya untuk melankolis sama sekali tidak ada hubungannya dengan sebuah gantungan ID Card dari kantor yang masih belum bisa saya pakai karena memang masih belum ada ID Cardnya. Dan bukan juga karena saya kecewa karena akhirnya gantungan ID Card malah jadi gantungan kunci yang sama sekali nggak bisa dikalungkan untuk dipamerkan ke khalayak ramai.

Begini ... beberapa hari ini yang ada dalam pikiran saya adalah mbak-mbak pramugari penerbangan Jakarta Surabaya sama suara operator bandara di terminal keberangkatan di bandara. Selain itu setiap kali mendengar obrolan dengan logat madura ala pedagang sate di sabang juga membawa saya seolah dalam perjalanan Besuki-Bondowoso ...

Belakangan tiap pulang kantor yang ada dalam pikiran saya adalah saya sedang menuju bandara dan didalam tas saya sudah ada tiket penerbangan CGK-SUB yang siap digunakan untuk masuk ruang tunggu bandara ... dan tiap kali terjebak macet pas mau kekantor juga yang ada dalam bayangan saya adalah saya sedang terjebak kemacetan ala porong [lapindo victim] dan yang paling parah, sudah beberapa kali saya melangkahkan kaki dari teras depan rumah ke ruang tamu di dalam mimpi saya .... upphhffff ... saya pengan pulang ....

di Bondowoso memang nggak ada busway sama taksi, tapi nggak perlu repot kalo mau kemana-mana, masih ada becak, kalo nggak jalan kaki juga nggak jauh kok ... lha wong kotanya cuma secuwil ... tapi saya benar-benar merindukan jalan-jalan pagi dengan full fresh air sambil mengamati pasukan kuning menyapu jalan ...

di Bondowoso memang nggak ada pizza hut atau mc.donald, tapi di bondowoso saya bisa menikmati lezatnya masakan rumah yang nggak dijual di restoran manapun di kota lain, termasuk Jakarta.

di Bondowoso memang tidak ada gedung bioskop tempat saya biasa menghabiskan duit sambil berharap pulang dari bioskop saya bisa lebih semangat masuk kantor [tapi harapan ini gagal, biasanya saya tetep malas ke kantor ...], tapi di Bondowoso saya hanya tinggal duduk becengkrama di ruang tengah atau di teras depan rumah untuk bisa mendapatkan tawa lepas dan semangat untuk menatap masa depan ...

masih belum berani tanya saya bisa ambil cuti apa nggak :((

No comments: