Tuesday, May 11, 2010

Finally I went to XXI [I'm back]

Setelah 262 hari vakum dari dunia perbioskopan akhirnya hari ini saya kembali menikmati udara khas studio XXI dikawasan Jakarta Pusat. Ternyata udah banyak perubahan di studio 1 gedung teater yang sebelumnya rutin selalu saya kunjungi paling nggak sebulan sekali atau mentok mentoknya setiap ada filem baru yang kira-kira bakalan jadi box office.

Akhirnya pula saya menikmati kawasan pusat jajanan "sabang" yang beberapa bulan lalu di'tertibkan' namun kini kembali tidak tertib (kembali berdagang di tempat semula). Beberapa bulan lalu memang ada penertiban buat para pedagang yang berjualan di sepanjang jalan KH. Agus Salim d.h dikenal Jalan Sabang. Tapi bukan Indonesia dan bukan Jakarta namanya kalau setelah para pedagang diusir maka dalam beberapa waktu kemudian para pedagang pasti dapat kembali menguasai wilayah jajahannya sambil berteriak MERDEKA !!!! Permasalahan negeri ini memang lebih ruwet dari benang kusut yang nyangkut di lilitan tali trus nyemplung got trus ujung yang satu digigit tikus dan satunya lagi dimaen-maenin sama kucing yang terkagum-kagum kok ada tikus segede badan gw ya … (badan kucing maksudnya) Saking ruwetnya sampe kasih solusi buat masalah di Jalan Sabang saja nggak bisa. Padahal Gubenurnya katanya ahli tata kota lulusan Jerman.

Dan sudahlah, nggak ada yang penting membicarakan jalan sabang, selama saya masih gampang cari makan malam di seputaran kebon sirih, maka saya gak akan nulis macem-macem. Lagian kalo mau nulis macem-macem juga saya kok ndak yakin ada pihak yang terkait yang suka bloging atau blog walking nyasar ke blog saya ini. Sudah lah, tak perlu menggarami air laut, tak perlu menggulai gulali dan mengasami cuka.

Jadi ceritanya kemaren diajakin nonton premiernya Iron Man 2 (saya lebih suka mengartikan Iron=Setrika, jadi Iron Man 2 = 2 Manusia Setrika 2) tapi pesertanya nggak banyak, padahal kemarin itu premier. Jadi ditawar jadi malem ini (malem minggu) dan jadilah saya memegang tiket bernomor D8 Studio I Djakarta Theater XXI. Dan ternyata sekarang sandaran tangan yang suka kita angkat supaya tempat duduk jadi lebih lebar dan kita bisa nempel langsung dengan yang duduk di sebelah kita, ternya sekarang udah nggak bisa lagi diangkat. Saya rasa Humas Djakarta Theater perlu mengklarifiaksi hal ini.

Cerita filemnya bagus, animasi sistem komputer dan mainframenya luar biasa tapi yang bisa diamati ternyata filem ini nggak bisa menyembunyikan misi yang ada dibaliknya. Silakan tebak sendiri kalo sudah ada manusia bermata satu (mata yang satunya ditutup) dan pusat energi yang berbentuk segitiga (sebelumnya bulat) itu melambangkan apa.

Sudah ah, saya sudah lama ndak mereview filem, jadi anggap paragraf diatas obat kangen saya ngomentari filem-filem yang sudah saya liat.

Oia, selama 262 hari nggak ke Bioskop bukan tanpa alasan. Terakhir kali saya nonton itu menjelang bulan Ramadhan, nonton Pelham 123 yang cerita pembajakan kereta bawah tanah. Itupun nggak sengaja soalnya lagi suntuk ngerjain KKP yang udah tinggal bentar lagi mau sidang. Trus masuklah bulan Ramadhan. Sebejat-bejatnya saya yang masih suka tilawah di Lt. 13 Gedung Sarinah pas orang-orang pada holat tarawih, saya masih berhasil menaklukkan hasrat nonton saya di bulan Ramadhan. Walaupun hasrat tilawahnya nggak bisa dikalahkan :(

Trus abis itu lebaran, abis lebaran begitu mau masuk sistem saya untuk mencairkan dana beli tiket bioskop muncul alert "No Time Allocation for Entertainment until your Final Project finish" dan benar saja, sistem ini terlalu kuat buat di hack dan akhirnya sampai Tugas Akhir saya selesai alert itu baru hilang. Btw, makasih buat alert tadi yang cukup efektif membuat say amenyelesaikan TA hanya dalam waktu 2 bulan. What amazing kan … apalagi TA anak SI kan harus bikin project.

Selesai TA tapi belum sidang harus mewujudkan mimpi terindah dalam misi 2009. Dan selama 40 hari lebih saya sudah berhasil melupakan bioskop padahal dalam selang waktu itu ada filem 2012 sama Sang Pemimpi. Dan hingga sekarang saya masih belum nonton yang namanya Sang Pemimpi (yang punya DVD atau file bajakannya mau dunk … )

Pulang dari tanah suci, sidang TA setelah itu masih sibuk sana sini mengurus kelulusan. Sampai akhirnya dapat tiket wisuda coba utak atik sistem buat mencairkan dana beli tiket dan betapa kagetnya saya ketika muncul alert "No budget allocated for Movie" tapi saya ndak hilang akal, saya coba utak atik mata anggaran, coba masukkan angka-angka yang fantastis tanda saya bisa melakukan efisiensi tapi sistem masih kasi alert lagi "Budget Over Limit" dan akhirnya saya menyerah. Sampai kemaren ada filem Clash of Titan saya cek di sistem masih ada alert "No Budget for Movie and Your Budget is Over Limit" kali ini alertnya muncul sekaligus. Udah tau kayaknya kalo saya bakal utak-atik sistem biar nggak muncul alert.

Buat yang bingung dengan kata-kata "Budget Over Limit" atau "No Budget Allocation" dan lain lain, silakan anda tetap dalam kepusingan. Itu hanya ungkapan halus saya buat bilang kalo lagi mengencangkan ikat pinggang demi sebuah Blackberry … he he he …

Implikasi dari tidak nonton di bioskop adalah free space harddisk lappy saya kini semakin menipis keisi dengan filem-filem bajakan yang siap saya tonton kapan saja, siap saya putar sebanyak apapun saya mau, siap di pause dan di play lagi kalo ada kata-kata yang ndak ngerti dan mau buka kamus dulu buat cari artinya. Dan kalo dipikir-pikir tindakan ini sangat bermanfaat. Terima kasih buat ndut yang telah menjadi penyuplai utama filem di pabrik panci, tindakanmu sangat heroik Bro, dengan melakukan pembajakan terhadap filem holywood berarti telah mengurangi pendapatan industri perfileman dunia pada khususnya dan amerika pada umumnya. Kita sudah tau banyak berapa dollar hasil sebuah filem yang hasilnya Cuma buat foya-foya sama perang. Lanjutkan perjuangannmu Bro … MERDEKA !!!

No comments: