Saturday, June 21, 2008

Galasesa

Tahun ini sudah galasesa kedua yang digelar OSIS setelah kelulusan saya 2 tahun yang lalu. Kalau evaluasi diri dilakukan tiap akhir tahun untuk menyambut tahun yang baru, maka saya lebih suka evaluasi mengenai diri dan karier saya saat moment galasesa ini. Mengapa ? galasesa merupakan patokan kelulusan saya dari SMK Telkom, kalau dah 2 galasesa berarti dah 2 tahun saya lulus.

Nggak boleh kufur nikmat, suka nggak suka kondisi saya saat galasesa tahun lalu dan sekarang sudah ada banyak perubahan. Walau nggak banyak dan nggak significant, yang penting alon-alon sing penting kelakon *biar pelan asal selamat*

Pindah tempat duduk, ganti komputer kantor, perubahan previlage di sistem ticketing semua harus saya syukuri dengan sepenuh hati ... Alhamdulillah ... dan satu lagi, kuliah saya juga sudah lebih dari separoh jalan ... doakan ya ...

Evaluasinya, saya sampai sekarang masih berusaha lebih semangat mengabdikan diri, lebih sabar menghadapi banyak hal, dan lebih serius menjalankan amanah ...

Kalau sudah ada evaluasi, boleh dunk kalo ada harapan ... Harapan saya semoga tahun depan saya sudah bisa lebih banyak menuliskan kebaikan yang bisa saya raih di tahun yang 'baru' ini ...

oia, galasesa sekarang saya nggak bisa datang, nggak ada duit ... :(

1 comment:

Anonymous said...

Mengatasi Cinta Dunia
Penulis: KH. Abdullah Gymnastiar
Hikam:
Dan kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan yang penuh dengan tipuan belaka, dapat diperkirakan bahwa kamu akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain sebagaimana orang-orang berebut melahap isi mangkuk.

Para sahabat bertanya: "Apakah saat itu jumlah kami sedikit?"
Rasulullah bersabda: "Tidak bahkan pada saat itu jumlah kamu amat sangat banyak, tetapi seperti air buih didalam air bah karena kamu tertimpa penyakit wahn."
Sahabat bertanya: "Apakah penyakit wahn itu ya Rasulullah?"
Rasulullah bersabda: "Penyakit wahn itu adalah kecintaan yang amat sangat kepada dunia dan takut akan kematian. Cinta dunia merupakan sumber utama segala kesalahan."

Runtuhnya kemuliaan sumber dari segala fitnah, dan semua kesalahan adalah karena kita cinta kepada dunia. Pada Rasul tidak ada cinta dunia kecuali cinta terhadap Allah, cinta terhadap kemuliaan.

Rasulullah merupakan contoh seorang pemimpin yang dicintai sampai ke lubuk hati yang paling dalam. Rasul adalah contoh seorang suami yang benar-benar menjadi suri tauladan dan kebanggaan bagi keluarganya. Rasul juga contoh seorang pengusaha yang dititipi dunia, tapi tidak diperbudak oleh dunia yang dimilikinya. Kalau orang sudah mencintai sesuatu maka dia akan diperbudak oleh apa yang dicintainya.

Orang yang sudah cinta terhadap dunia, akan sombong, dengki, serakah dan berusaha dengan segala cara untuk mencapai segala keinginannya, oleh karena itu yakinlah bahwa dunia itu total milik Allah. Segala sesuatu yang kita miliki baik sedikit maupun banyak semuanya milik Allah. Dalam mencari rizki janganlah mempergunakan kelicikan karena dengan kelicikan atau tidak dengan kelicikan datangnya tetap dari Allah. (imm)

wallahualam