Monday, April 28, 2008

The Jungle Water Adventure

Judulnya sengaja nggak disamarin dengan "main air" dengan tujuan supaya nanti kalo ada yang mo ke The Jungle tapi nggak tau informasi lengkapnya dan cari di tante Google, nanti biar nyasar ke tempat ini. Secara kalo mo searching tutorial tentang the jungle masih rada susah. Demikian sekilas info sodara sodara ...

Berawal dari keisenggan beberapa minggu lalu di perjalanan Jakarta-Nganjuk di atas Bangunkarta. Seperti biasa nafsu kekanak-kanakan kretek12 jakarta kambuh. Kalo ini targetnya maen air di wahana air The Jungle Water Adventure. Akhirnya rencana disusun dan berhasil dilaksanakan dengan sukses.

Dan cerita sekaligus panduan perjalannya bagi pembaca terangkum dalam tulisan berikut ini ... Berikut berita selengkapnya ...

Dari Jakarta menuju The Jungle sebaiknya mencari kendaraan yang mengarah ke Bogor [he he he ... lokasi the jungle ada di bogor]. Bisa pake kendaraan pribadi, pastinya. Secara saya tinggal di Jakarta dengan kantung pas-pasan dan tanpa mobil pribadi, jadi naeknya KRL saja. Berangkat pake KRL sebaiknya pagi dan menyesuaikan dengan jadwal KRL yang ada. Silakan pilih KRL Ekonomi (2.5K), AC Ekonomi (6K), atau Express Pakuwon (11K). Dan saya dan teman-teman memilih pake Express Pakuwon berangkat Gondangdia 7.30, tapi telat [sayanya yang telat] jadi pake Pakuwin yang jam 8.19, dan ini On Time lho ternyata ..... [hari itu hari minggu].

Sampai di stasiun Bogor silakan cari angkot 02 yang mengarah ke BTM [Bogor Trade Mall] atau kebun raya bogor [KRB] di depan taman topi. Ada baiknya sebelum keluar stasiun tanya sama petugas stasiun jadwal kereta arah Jakarta untuk balik sore harinya. Sampai di depan BTM, silakan menyeberang jalan dan cari angkot 04 yang mengarah ke The Jungle atau SMA 04 Bogor, nanti turun di jalan pintu keluar kompleks Bogor Nirwana Residence. Perlu diketahui, The Jungle ada di kompleks perumahan Bogor Nirwana Residence, mirip Lippo dengan waterboomnya. Masuk saja kearah perumahan atau tunggu Shuttle bus yang biasa mondar-mandir. Dan ingat, supir shuttle busnya baek banget lho ... soalnya kita dianter sampe areal the jungle gratis ... ;)

Masuk areal, silakan cari loket penjualan tiket. Silakan beli sesuai dengan jumlah rombongan. Jangan terkejut kalo nanti ada tambahan 15K untuk deposit "smart tag". Walaupun di lokasi tidak terpampang dengan jelas atau dijelaskan dengan detil oleh petugas tentang apa itu smart tag, namun belajar dari pengalaman, maka akan saya jabarkan apa itu smart tag, sebatas apa yang saya rasa, dengar, dan lihat ....

Smart Tag adalah semacam token warna hijau yang dipasang di sebuah gelang karet yang cukup digelangkan di lengan. Sebaiknya jangan di kalungkan di leher, soalnya nanti pasti kecekik, diameternya cuma cukup buat tangan soalnya. Tag inilah yang digunakan untuk masuk ke areal kolam dan wahana air. Tepatnya hanya untuk membuka akses pintu masuk. Untuk masuk ke areal the jungle, nanti diminta tag dan nota bukti pembayaran. Petugas akan membantu membuka pintu [palang yang ada di busway atau swalayan itu lho ...] dengan menggunakan tag yang dimaksud. Walau bisa untuk membuka palang masuk, tapi bukan itu fungsi dari smart tag sebenarnya.

Smart Tag sebenarnya adalah 'uang' yang berlaku dibeberapa counter atau wahana the jungle. Kita sebelumnya harus 'mengisi' Tag dengan membayar sejumlah uang ke counter khusus (ada di depan ruang ganti) dan smart tag tadi otomatis bernilai sejumlah uang yang kita setorkan.

Tujuannya ternyata supaya kita nggak kerepotan membawa uang cash atau untuk transaksi secara semua barang-barang berharga ditaroh di loker yang hanya bisa sekali kunci dan buka, kecuali kita mo beli koin untuk membuka loker dan mengunci kembali.

Oia, untuk bisa menggunakan loker, mesti bayar 5K untuk 1 koin yang bisa digunakan untuk mengunci loker sebanyak 1 kali. Authentifikasi untuk mengunci loker selain pake kuci juga harus pake koin seharga 5K tersebut.

Silakan ganti baju di ruang ganti dan mebasahi diri di shower yang ada masih satu ruangan dengan ruang loker tempat menyimpan barang. Pastikan tag ditangan dan sudah terisi sejumlah uang untuk sewa ban atau transaksi lainnya. Bersiaplah dengan baju renang atau baju buat basah-basahan. Simpan semua barang berharga di loker, pastikan semua aman lalu masukkan koin dan kunci lokernya. Dan gelangkan kunci di tempat yang aman. Saran lagi, jangan dikalungkan soalnya karetnya cuma seukuran pergelangan tangan atau lengan. Sebelum nyemplung sebaiknya basahi diri dulu supaya nggak kaget badannya ...

Semua wahana air gratis dan bisa dicemplungi asal nggak malu ajah kalo ternyata berenang di kolam anak2 sama balita. Dan bebas bisa pake ban atau tidak, kecuali wahana pipa seluncur yang panjang dan tinggi itu lho[maaf, nggak tau namanya saya], harus pake ban.

Ban harus sewa di tempat penyewaan dengan membayar 10K untuk ban single dan 15K untuk ban double. Dan pembayaran hanya bisa dilakukan dengan smart tag yang masih ada saldonya. Makanya sebaiknya diperkirakan akan sewa berapa ban sekaligus jumlah uang yang didepositkan di smart tag. Harga macem2 transaksi yang bisa dilakukan pake smart tag bisa ditanya pada patugas. Untuk antree ban agak lama soalnya adat kebiasaan orang Indonesia yang nggak mau mengembalikan ban setelah pemakaian, jadinya stock bannya habis. Untuk hal ini seharusnya bisa diantisipasi oleh pengelola wahana. Dan 1 orang hanya bisa membawa 2 ban. Maka sebaiknya diperkirakan jumlah personil yang mo antree. Walaupun kesemuanya bisa dibayar pake smart tag dengan catatan : jangan sampe ketahuan petugas kalo berkomplotan, pasang muka saling tak kenal dan serahkan smart tag diam-diam.

Dan silakan nikmati wahana air yang ada ... sambil melihat orang yang berpiknik dan memakan bekal makanan yang dibawa dari rumah disekitar kolam ... Indonesia banget dey pokoknya ...

Kalo dah selesai, sebaiknya langsung bilas di tempat yang sudah disediakan. Tempatnya ada di kamar ganti di ruang loker. Bilas di bilik2 yang ada dan kosongkan loker yang sudah terbuka. Ganti bajunya di bilik bilas saja, jangan sampe bolak-balik loker untuk hal nggak penting, secara loker baru bisa terkunci kalo ada koin seharga 5K. Bilas badannya sama ganti bajunya sebaiknya di bilik bilas yang tertutup, walaupun banyak orang yang bilas, mandi, tela*jang, sama ganti di shower yang terbuka [tempat membasahi diri sebelum renang] karena memang harus antree agak lama untuk masuk bilik bilas.

Tips kalo pergi berdua dengan teman sesama jenis, mandi saja di shower terbuka yang kosong, tapi jangan telanjang bulat, pake pakean renang saja. Untuk ganti bajunya ambil ruangan loker yang terpencil, dan pake cara lama kalo kita mandi di sungai. Kita orang ganti baju membelakangi teman kita yang berdiri sambil membentangkan handuk dan melindungi supaya 'barang' kita nggak diliat orang banyak. Orang yang melindungi sebaiknya jangan menghadap orang yang ganti baju lho ya ... Bisa dipahami kan maksud saya ???

Kalo dah rapi, silakan menuju loket refund untuk mengembalikan smart tag sekaligus menguangkan deposit awal sebesar 15K yang dibayar tadi pas beli tiket sekaligus menguangkan sisa deposit yang belum terpakai. Catatan : nggak semua pembayaran bisa dilakukan pake smart tag, tanya ke petugas untuk info lengkap.

Kalo dan semua, tunggu shuttle bus yang membawa kita ke jalan besar. Cari angkot 02, turun di PLN [ada di samping kiri stasiun kalo kita menghadap ke stasiun dekat taman topi] dan jalan sedikit sampailah di stasiun Bogor bagi yang mau naek KRL.

Dan berakhirlah touring kita kali ini tepat jam 8.15 malam di stasiun Gondangdia di atas KRL Ekonomi [dah kemaleman, jadinya nggak bisa naek express atau AC Ekonomi ... ] lengkap dengan badan belang2, kulit mengelupas dan menghitam, dan mata merah merona, plus badan pegal-pegal ... btw ... Kalo the jungle berhasil kita taklukkan, Atlantis sama Waterboom kapan ya temans ????

Saturday, April 26, 2008

kecewa ...

Ceritanya kemaren malem ada ujian Perancangan Basis Data. Dan seperti biasa, dosennya orang Indonesia asli, seperti kita kebanyakan jadi telat beberapa menit bukan hal yang aneh. Jadwalnya jam 7 malem, namun sedikit mlorot sedikit sampe jam 7.30 malem. Dan saya lagi-lagi tertipu mentah-mentah dengan soal yang diberikan. Info terakhir yang saya terima adalah ujian close book soal pilihan ganda minimal 30 soal. Lha kok ternyata kemaren ujiannya open book dengan soal 25 pilihan ganda plus 2 soal essay. Dan sesuai dengan kaidah Basis Data, soal uraiannya nggak jauh jauh dari class diagram dan LRS [bentuknya mirip, bahkan cenderung sama, jadinya seperti menuliskan dua hal yang sama ... sedikit wasting time lah ... ]

Pekerjaan baru selesai jam 9.15, dan baru ingat kalo belum makan malam plus cuma bawa duit pas buat ongkos angkot sama bus. Wuih ... harus ke ATM dulu dunk ... atau mesti bolak-balik ambil duit ke kosan terus cari makan ... aaaakkkkhhhhh tidaaaaaaakkkkkkkkkk .... Akhirnya setelah beberapa lama menunggu, sampai juga di Menara BDN jam 9.45.

Di sekitaran BDN ada 3 ATM Mandiri (tapi yang satu mati) plus 1 ATM Bank Syariah Mandiri (BSM). Dan kesemuanya adalah ATM Bersama. Walau ATM yang saya miliki adalah ATM BSM, tapi saya langsung menuju ATMandiri yang paling dekat dengan jalan. Jalankan prosedur, masukkan kartu, pilih bahasa [Bahasa Indonesia], masukkan PIN [****], dan pilih transaksi. Namun setelah melakukan transaksi saya kecewa .... Bukan karena pin saya salah, bukan karena kartu saya ketelen, bukan karena saldo di rekening tabungan saya nggak nambah padahal dah tanggal 25 [saya paham, kalo tiap bulan nggak ada istilah gaji tepat waktu] tapi karena ada tulisan :
"MAAF UNTUK SEMENTARA ATM INI TIDAK DAPAT MELAYANI TRANSAKSI ANDA"
echa [cape] dey ... padahal semalem kan bukan mo transfer, cuma mo tarik tunai, ambil uang buat beli makam malam. Lha kok uangnya nggak mau keluar ... padahal sebelumnya sempet ngintip orang ambil duit di ATM yang sama dan duitnya keluar lho ...

Tak putus asa, akhirnya ke ATM BSM, sesuai dengan ATM Card yang saya punya. Dan pesan yang muncul saat memilih jumlah nominal uang yang diambil adalah :
"MAAF UNTUK SEMENTARA ATM INI TIDAK DAPAT MELAYANI TRANSAKSI ANDA HUBUNGI CALL BSM 24 JAM DI 021 XXXXXXXX"
Ya ampyun ... ternyata ATM nggak 24 jam ya ???

Akhirnya lari [jalan maksudnya ...] ke ATM Mandiri Prioritas di Menara BDN. ATMnya bagus, mesinnya lebih canggih soalnya pake touchscreen plus pecahannya sudah 100K. Tapi hasilnya juga sama .... cape dey ...

Dan daripada bolak-balik ke kosan ambil uang terus keluar lagi cari makan, akhirnya pake duit dari tabungan cadangan di yang pake ATM Mandiri. Maksudnya nanti tinggal transfer dari BSM ke Rekening Mandiri yang diambil tadi. Tarik tunai sukses ... tapi lha kok nggak bisa transfer ??? Lha kok ATM nggak ada yang nerima ATM BSM ...

Pertanyaan saya, yang salah BSM apa ATM Bersamanya ya ??? sebenarnya ini bukan kali pertama saya nggak bisa ambil tunai di ATM Bersama. Sebelumnya, pulang kantor kira-kira jam 9.30 malem saya juga nggak bisa ambil tunai di ATM Bersama (Tepatnya 2 ATM Mandiri dan BNI di Sarinah), dan teman saya juga nggak bisa cek saldo di ATM BSM Cikarang jam 9.30 malem.

Kalo ada ATM nggak 24 jam, lha buat apaan ada ATM ????

Thursday, April 24, 2008

STREET KINGS

Seperti biasa, dicomot di sini ...

Tom Ludlow (Keanu Reeves), veteran Wakil Detectif LAPD. Ludlow memulai pencarian menemukan pembunuh mantan mitranya, Detectif Terrance Washington (Terry Crews). Kapten Wander (Forest Whitaker), supervisi Ludlo, berkewajiban memastikan Ludlow tetap berada dalam jalur hukum dan tidak masuk ke wilayah Kapten Biggs (Hugh Laurie). Ludlow bersekutu dengan seorang Detektif muda bagian Pembunuhan Perampokan (Chris Evans) untuk mengikuti pembunuh Washington lewat bermacam-macam perkumpulan di Los Angeles

Keteguhan mereka membuahkan hasil saat kedua Detektif tersebut menemukan pembunuh Washington dan melawan untuk membawa mereka menuju keadilan.

Tom Ludlow (Keanu Reeves), veteran Wakil Detectif LAPD. Ludlow memulai pencarian menemukan pembunuh mantan mitranya, Detectif Terrance Washington (Terry Crews). Kapten Wander (Forest Whitaker), supervisi Ludlo, berkewajiban memastikan Ludlow tetap berada dalam jalur hukum dan tidak masuk ke wilayah Kapten Biggs (Hugh Laurie). Ludlow bersekutu dengan seorang Detektif muda bagian Pembunuhan Perampokan (Chris Evans) untuk mengikuti pembunuh Washington lewat bermacam-macam perkumpulan di Los Angeles

Keteguhan mereka membuahkan hasil saat kedua Detektif tersebut menemukan pembunuh Washington dan melawan untuk membawa mereka menuju keadilan.

Awalnya nggak mo nonton film ini. Niatnya mo nonton Forbidden Kingdom, soalnya lagi ada promo dari Debit Mandiri, But 1 Get 1 free. Tapi kayaknya yang mo nonton dengan cara itu juga banyak dan lebih agresif. Jadi begitu sampe di Djakarta Theater XXI tempat sudah penuh ... yah ... gak jodoh sama yang gratisan kayaknya ....

Oia, kali ini nontonnya bareng sama anak2 kretek12 jakarta (breky, marsulis, mipmip, djembel, cheamote)

Wednesday, April 23, 2008

Pagi-pagi iradio pagi ini (rangkuman kemaren)

emansipasi

Hari ini saya pengen cerita topik lalu yang saya pengen ceritakan secara detil kepada pembaca semua tentang masalah 'emansipasi', secara dah janji mo dibuat tulisan tersendiri, jadinya ya saya susun disini saja pendapat saya tentang sebuah emansipasi. Emansipasi yang biasa menjadi topik tiap 21 April di Indonesia.

Saya sependapat dengan M.Rafiq sama Narasumber yang disajikan pagi-pagi tanggal 21 kemaren, bahwa emansipasi adalah persamaan hak antara pria dan wanita yang dimiliki oleh wanita dalam mendukung peran dan kodratnya sebagai seorang wanita dalam kehidupan sosial dan keluarganya

Jadi apa yang terjadi dengan kehidupan wanita nggak semuanya bisa dikatakan sebagai emansipasi, dan tidak dapat dikatakan sudah menjadi cita-cita Bu Kari (Kartini).

Ini hanya pendapat saya lho ya ... seorang wanita karier yang tiap hari disibukkan dengan seabrek kegiatan sehingga melupakan kewajiban seorang wanita di dalam keluarga bukanlah sebuah emansipasi, tapi seorang wanita penambal ban yang harus menghidupi anak-anaknya menurut saya lebih pantas dikatakan sebagai sebuah emansipasi.

Intinya, selama hal tersebut mendukung seorang wanita menjalankan kodrat dan perannya dalam kehidupan sosial dan keluarganya, maka itulah sebenarnya cita-cita kartini.


hari bumi 22 april

Biasanya kalau hari bumi, PA (Pecinta Alam) di sekolah masang spanduk "save our earth" di atas tempat parkir sekolah saya dulu, entah sekarang masih ada atau tidak. Waktu itu, saya agak kurang peduli dengan semua tulisan dan ajakan tentang penyelamatan lingkungan. Namun belakangan saya jadi punya banyak gagasan bagaimana menciptakan Jakarta yang hijau.

Let's Go Green Jakarta. Gerakannya saya beri nama itu. Cukup keren kan .... Programnya ada 3 point,

point pertama, membuat sistem sanitasi terpadu yang mampu menghasilkan biogas yang bisa jadi bahan bakar alternatif, jadinya tidak akan ada barang-barang mengambang di selokan, hal ini berlaku juga untuk sampah. Sampah sebisa mungkin harus ditangani dengan baik oleh para ahli persampahan.

point kedua, menanam setiap jengkal tanah dengan pepohonan atau apapun yang berwarna hijau. Tapi harus benda hidup yang disebut dengan tumbuhan. Bukan semacam pohon natal atau pohon jadi-jadian. Dengan begitu maka Jakarta akan terlihat semakin hijau, hijau, ,dan hijau.

point ketiga, membongkar semua bangunan tepi sungai, membersihkan aliran sungai dan membuat taman di sepanjang aliran sungai yang bisa jadi tempat nongkrong atau pacaran ... ihirr ...

Monday, April 21, 2008

Pagi-pagi iradio pagi ini (rangkuman)

rangkuman dari ocehan poetri soehendro dan m.rafiq tiap pagi ...

diseleksia [mu uph kalo salah tulis yak ...]

adalah penyakit kelainan modern yang lagi ngetrend seperti autis [jaman dulu kayaknya nggak terlalu populer kelainan ini ...]. Kelainan ini mengakibatkan kesalahan dalam proses membaca, misal SoTo dibaca SaTe, BINaTANG dibaca BINTANG, PERTAhanAN dibaca PERTAnahAN. Dan yang semakin membuat kelainan ini populer adalah beberapa artis top hollywood dan beberapa tokoh dunia juga menderita kelainan ini. Sama sekali tidak berbahaya, hanya mengganggu dalam proses membaca yang berujung pada terjadinya kesalahan pemahaman menyimpulkan isi text. Dan ada terapi khusus untuk mengurangi kelainan ini. Selama masih salah mbacanya nggak keterlaluan seeh sebenarnya aman-aman ajah, dan jangan kuatir buat anda yang buta huruf, anda tidak akan mengalami kelainan ini ... he he he

guilty pleasure [yakin kalo yang ini bener tulisannya ;)]

Oo.. Kamu ketahuan, pacaran lagi ....
dengan dirinya, teman baikku
[lagu "ketahuan" matta band]

atau

Da da da da da dam ...
Da da da da da dam ...
[salah satu lirik lagu ian Radja]

nah, bagi yang suka nyanyi-nyanyi lagu ini di kamar mandi, atau tiba-tiba tanpa sadar nyanyi lagu ini padahal sebelumnya sudah sumpah serapah ngatain Radja sama lagu ketahuan norak abis, maka anda mengalami guilty pleasure. Guilty = rasa bersalah, pleasure = kesenangan, jadi kalau kita sumpah serapah nggak suka sama satu hal, tapi dibelakang [sembunyi-sembunyi atau tanpa sadar tapi bukan pingsan] kita sering melakukannya dan kita enjoy, itu namanya guilty pleasure namanya].

Tapi kalo ngatain nggak bakalan naek air asia soalnya nggak eksklusif gara-gara nggak ada nomor tempat duduknya tapi akhirnya terbang juga pake air asia, maka itu bukan guilty pleasure namanya, tapi kualat [kualat apa ya bahasa indonesianya yak ... ada yang bisa bantu ??? ]

diversive driving [maaph lagi, kayaknya bakalan di protes sama guru bahasa inggris dey ...]

adalah standart mengemudikan mesin dengan baik, benar, dan selamat. Bukan hanya kendaraan bermotor tapi berlaku juga dengan mesin-mesin pabrik. Yang menerapkan biasanya perusahaan asing. Karena setahu saya, orang asing nggak ada yang sakti, jadi semuanya harus dalam standart keamanan yang ketat. Jadinya yang ikutan kerja sama orang asing atau di perusahaan asing, jadi kena imbasnya dey ... Bahkan training safety-nya bisa mencapai 4-6 bulan demi mencegak kecelakaan kerja. Luar biasa ...

Kalo buat orang Indonesia yang sakti-sakti, biasanya standart keamanan sering diabaikan, ya karena itu tadi, orang Indonesia sakti, punya nyawa 13 kayak kucing ... Kisah nyata, didepan kantor ada pembangunan fly over, tiap siang pas makan siang saya mengamati para pekerja keras tersebut membangun fly over. Luar biasa saya bilang ... mereka bisa menjadikan palang-palang beton yang jadi rangka fly over itu seolah catwalk tempat peragaan busana. Mereka dengan aman dan nyaman melenggang di atas ketinggian 10 meter lebih dan diatas lalu lalang kendaraan besar tanpa menggunakan tali pengaman serambut-pun. Yang ada cuma kassa warna biru yang biasanya digunakan untuk mencegah sampah bangunan mengotori jalan. Dan yang paling TOP adalah menggunakan pemecah aspal [tahu kan bentuknya gimana ? bentuknya mirip tongkat bermesin yang cuma dengan sekali sentuh, aspal hancur lebur yang bunyinya bising minta ampun ...] TANPA SEPATU dan hanya menggunakan SANDAL JEPIT !!! what's an amazing Indonesia ...

hari kartini

Yang ini paling gress, fresh from the oven ... Yang dibahas adalah apa sebenarnya hubungan kebaya sama hari kartini, kenapa hari kartini identik sama kebaya ?
kebaya lambang perempuan ...
kebaya bajunya bu kartini ...
sebagian besar jawabnya seperti diatas ... dan menurut Rafiq, dengan mengenakan kebaya di hari kartini atau menjadikan hari kartini sebagai alasan dalam memberikan tempat duduk buat wanita bukan lah cara perayaan hari kartini yang pas, karena jauh dari sisi emansipasi seperti yang diikrarkan bu tini [Kartini.red].

Bagi saya seeh kebaya sah-sah saja dipake, daripada ntar keburu dipatenkan sama Malingsia, mending segera dipopulerkan. Walaupun masih setahun sekali pas hari kartini ajah ... Bahkan bagi saya, supir bus way atau teller bank yang pake kebaya jauh lebih memperlihatkan Kartini-Kartini masa kini. Sebab meskipun berkebaya dengan segala keterbatasan gerak, mereka mampu mensejajarkan dengan kaum pria ... Luar biasa menurut saya ...

Lha kalo memberikan tempat duduk di kereta, saya setuju dengan ini ... ini bukan megekspresikan emansipasi, karena seharusnya wanita juga bisa berdiri berdesakan sama seperti lelaki. Bagi saya hal ini adalah masalah etika, bukan emansipasi. Emansipasi bagi saya adalah kesetaraan hak dan kewajiban seorang wanita dalam mendukung peran dan kodratnya sebagai seorang wanita dalam kehidupan sosial dan keluarganya. Ntar dibahas di post selanjutnya ya ....

Sunday, April 20, 2008

rehat sejenak

Seminggu yang lalu, tepatnya hari jum'at, 11 April yang lalu, setelah pergulatan saya melawan ego dan kemauan saya serta setelah pengajuan cuti tahunan mendapatkan persetujuan, tepat jam 15.00 dari Stasiun Senen, saya melaju ke arah Jawa Timur dengan Bangunkarta.

Sebenarnya saya sudah mau komplen dan nggak mau mbayar tiket kelas eksekutif seharga 150K, namun apa daya uang sudah terlanjur saya bayarkan. Pasalnya kesan pertama cukup mengecewakan karena nggak ada TV di gerbong eksekutif. Dan kekecewaan berlanjut dengan menu makan malam yang sangat menyedihkan ... tapi tak apa lah ... kan niatnya mau naik KA bukan mau makan atau nonton TV, jadi harap dimaklumi. Terlebih lagi si marsulis sudah tidak lagi menerima komplen dalam bentuk apapun setelah uang disetorkan [marsulis adalah koordinator tiket]

Acaranya adalah nikahan ini, lokasinya di Nganjuk, jadi daripada ke Nganjuk nggak mampir rumah, sayang sama jatah cutinya, jadi sekalian ke Bondowoso dey ...

Untuk acara di Nganjuk, ntar di post dalam topik tersendiri ajah ya ...

Dan mulai hari minggu hingga kamis kemaren saya rehat sejenak, menikmati indahnya hidup di kota halaman [saya kan tinggal di kota, jadi bukan kampung halaman ...]. Pelajaran yang bisa dipetik dari rehat saya beberapa hari di rumah sungguh luar biasa. Di rumah, saya bisa :
  • menikmati indahnya bangun pagi sebelum shubuh,
  • mendengar lantunan ayat suci dah sholawat menjelang adzan subuh,
  • bisa merasakan indahnya sholat shubuh dikala hari masih gelap [walaupun nggak jamaah di masjid ... he he he ...],
  • menghirup dinginnya pagi sambil buka jendela kamar kayak di film-film itu lho ... walaupun niatnya mo jalan-jalan pagi, namun karena kehangatan kasur dan selimut lebih menggoda, apa daya ... bobo' lagi ach ...
Satu hal yang menarik yang saya amati di rumah adalah sebuah rutinitas dinamis yang sangat-sangat luar biasa ! Orang rumah [bapak, ibu, sama kakak] semuanya orang kantoran kecuali ibu yang guru SD yang dinas dari jam 7 sampai jam 4 sore [secara yuridis] yang walaupun de faktonya nggak seperti itu ... he he he ... Aktifitas keseharian biasanya dimualai dengan sholat shubuh, menyiapkan sarapan, sarapan, dilanjut dengan berangkat ke kantor. Jam 11.30 bapak sama kakak saya biasanya dah pulang buat istirahat makan siang dan sholat dhuhur dan kalau sempat biasanya tidur siang juga dan balik ke kantor jam 13.30. Dan yang sangat mengejutkan, jam 15.00 semua orang rumah sudah menyelesaikan aktivitas paginya. Indahnya dunia ....

Sore biasanya diisi merawat tanaman kalo lagi rajin, tapi kebanyakan acaranya nonton TV acara sore ... he he he ... Malam menjelang sholat magrib disambung makan malam terus nonton TV. Dan yang mengejutkan acara yang lagi inn di rumah ternyata acara kontes-kontesan di Indosiar yang tayang tiap malam itu ... dipandu sama Eko sama Ruben ... cape dey ... Tapi setelah dilihat-lihat lucu juga ternyata ... semacam guilty pleasure gitu dey ... pura2 nolak tapi mau ...

Yang luar biasa lagi adalah sekitar jam 2-3 sore di sekitaran rumah yang terdengar lantunan anak2 kecil ngaji dan menyanyikan sholawat kepada Rasulullah ... Subhanallah ... yang ini neeh ... dah lama nggak saya denger ...

Indahnya jika saya bisa menikmati suasana tersebut setiap hari .... setidaknya pada bagian aktifitas pagi diatas ...

mana ujan, becek, nggak ada ojek, ketemu orang jelek ... cape dey ...

Kalau ada perbincangan yang topiknya adalah menentang keberadaan ojek di Jakarta, maka saya adalah salah seorang yang antusias untuk memberikan dukungan dalam hal penghapusan ojek di Jakarta. Habisnya saya rada sebel tiap kali lewat di pojokan Chase Plasa tiap pagi selalu ditawari ojek. Padahal saya hampir tiap hari lewat sana untuk nunggu bis jemputan kantor yang mangkalnya tepat di belakang barisan tukang ojek yang jumlahnya sekitar 30an motor. Dan nggak cuma pas berangkat kantor, di stasiun KRL tiap pulang kantor juga selalu ditawari ojek ... "Ojek bos ... ojek boss ... " .... CAPE Dey ...

Tambah lagi si Cincha Lawra demen [baca : suka] banget sama yang namanya ojek ... mana ujan, becek, nggak ada ojek, ketemu orang jelek, cape dey ... Wah ... jadi tambah populer dey si tukang ojek ...

Tapi kejadian jum'at minggu lalu memaksa saya jadi salah satu demonstran yang akan menentang penghapusan ojek di Jakarta kalau-kalau sampai ojek dihapuskan.

Ceritanya gini ... jum'at lalu saya ada jadwal kondangan ke nganjuk. Dan sesuai dengan kesepakatan ke nganjuknya pake Kereta Api Bangun Karta yang berangkatnya dari Stasiun Senen. Jadwal berangkat jam 15.00 dan sudah direncanakan untuk pake taksi berangkat dari bonsir regency jam 14.00. Secara bukan jam sibuk, maka estimasi 30 menit dah nyampe stasiun.

Namun apa daya, ada pergeseran jam, yang semula jam 14.00 harus dah siap namun ternyata jam 14.15 baru keluar dari tempat kost. Kalau mo di hitung-hitung, jalan dari tempat kost ke jalan tempat taksi lewat 10 menit, nunggu taksi 5 menit, plus jalan dari bonsir ke Senen 30 menit, total 45 menit. Jam 14.15 plus 45 menit = jam 15.00 ... akkhhhhh ketinggalan kereta tuch pasti ....

Akhirnya diputuskan pake Ojek ajah dey ... dan Aveda Kadavra !!!!! ... Bonsir-Senen cuma 10 menit [ini dah termasuk beberapa kali berhenti gara-gara lampu lalu lintas] dan selamatlah saya dari ketinggalan kereta ...

Note : walau kalau kita liat di Jalanan Jakarta, jumlah motor dah membludak nggak jelas, apalagi pas di lampu lalu lintas, yang namanya motor dah kayak semut ketemu gula ... Tapi untuk sementara jangan sampe ada wacana penghapusan ojek ya ... kasian Cincha Lawra meski udah nggak ujan tetep nggak ketemu ojek ... padahal nggak ujan, nggak ada ojek, banyak orang jelek, cape dey ...

Thursday, April 3, 2008

kerja apa kuliah ya ???

postingan tentang kebimbangan saya memilih kuliah atau kerja, sudah saya posting di blog ini, silakan cari sendiri di kumpulan cerita di awal-awal blog ini lahir ...

Beberapa hari yang lalu si dia tiba-tiba berkata

dia : kek, saya disuruh pulang sama mama ...
saya : langsung menjawab ... ya tinggal pulang to ... pesen tiket, berangkat ... tapi bukannya bulan april si Zeeen bulan April nikah ... ya sekalian ajah pulang gampang kan ???
dia : bukan itu maksudnya, aku disuruh kuliah di rumah ...
saya : situbondo ??? mo kuliah di mana ???
dia : please dey ... pokoknya saya disuruh kuliah di jawa timur, rencananya seeh di ITS, mumpung ada kemitraan, jadi bisa lebih mudah masuknya ...

what !!!! teganya kau akan meninggalkan diriku ... setelah sekian lama kita bersama tegakah dirimu meninggalkannku ... [bagian ini adalah bagian yang murni saya dramatisir supaya lebih terlihat maknyooss ...]

saya : ohh ... nggak sayang sama kerjaan di sini ... bukannya sekarang pengalaman kerja lebih mahal dibandingkan dengan ijasah tinggi ?? ya walaupun keduanya sama-sama penting seeh ... saranku seeh mending ambil kuliah ekstensi biar nggak usah ngelepas kerjaan di sini. Kalo kita maen hitung-hitungan, misal sama2 menghabiskan 4 tahun untuk lulus, kalo kuliah sambil kerja berarti selama 4 tahun yang didapat S1, pengalaman kerja plus sertifikasi training-training dari kantor yang nggak bakalan didapat di bangku kuliah. Sedangkan kalo kuliah ya yang didapat ya cuma S1 ajah ... dan sepertinya perusahaan lebih melirik pengalaman kerja dan sertifikasi daripada S1 dari PTN terkemuka ...

dan kisah ini berakhir dengan pengisian formulir pendaftaran di salah satu universitas yang membuka kelas ekstensi dan terlambatnya si dia mendaftarkan diri untuk ikut program kemitraan ... SELAMAT BERJUANG Bro !!!!

Kuliah sambil kerja jujur ajah memang capek ... capek banget malahan ... tapi kalo ada yang sampe bilang "Ya mending kuliah ae, tinggal aja kerjaannya nggak papa, nanti bisa cari lagi abis lulus ... mana bisa konsentrasi kuliah kalo sambil kerja ..." secara saya terlalu lama didalam tekanan dan bawaannya marah marah, maka saya sangat benci dan marah besar dengan statement diatas ...

EMANG KAMU SUDAH PERNAH NGERASAIN ITU APA ??? JANGAN DIKIRA KONSENTRASI KULIAH SAMA KERJA ITU GAMPANG ... JANGAN KIRA CARI WAKTU SENGGANG DI SELA-SELA JAM KANTOR UNTUK NGERJAIN TUGAS KAMPUS ITU MUDAH !!!! APALAGI KALO KERJANYA SHIFT YANG MASIH HARUS KERJA SEPULANG DARI KULIAH, EMANG KAMU PIKIR ITU GAMPANG APA ??? EMANG BENAR KALO KERJA SAMBIL KULIAH PASTI UJUNGNYA NGGAK BISA KONSENTRASI DI KULIAHNYA, TAPI PLEASE DONK ... JANGAN UNDER ESTIMATE SAMA MAHASISWA KELAS KARYAWAN ...

OK KAMI NGGAK ADA TUGAS YANG BERTUMPUK ...
OK KAMI NGGAK ADA OSPEK ...
OK KULIAH KAMI SANTAI ...

TAPI SAYA NGGAK YAKIN KAMU MAU JADI SAYA ...

LLLLLOOOSSSEEEERRRRR ......!!!!!!!!!!!!

warning : cerita di atas adalah kisah nyata yang sedikit di dramatisir untuk menambah kekuatan cerita dan sama sekali tidak ada maksud untuk merendahkan siapapun

jakarta oh jakarta ...

Entah untuk yang keberapakalinya saya sebel sama tetangga belakang kost saya yang saya rasa nggak becus ngurus anak terutama di kalo lagi aktifitas di kamar mandi. Sekali dua kali nangis di kamar mandi mungkin wajar, namanya juga anak kecil yang nggak mau badannya basah eh malah disiram air dingin. Lha tapi ini setiap di kamar mandi yang ada mesti nangis ... awalnya seeh ketawa ketiwi kegirangan sama ibunya tapi eh lha kok ujung-ujungnya teriak-teriak tu anak ... Lha kalo misal anaknya ajah yang teriak-teriak seeh mungkin masih wajar, tapi aku masih sebel kalo ada yang teriak-teriak di kamar mandi yang lokasinya hanya berbatas lorong 1/2 meter dari kamarku, lha kok nyatanya ibunya juga nggak mau kalah ... jadi dey kompetisi 30 menit di kamar mandi ...

Eh nggak cuma itu ajah lho ... si bapak juga nggak mau kalah, yang ini saya akui kesalahan sepenuhnya ada di si wanita. Ceritanya si bapak sedang hajatan di tempat ternyaman di dunia ini. Lha kok si ibu teriak teriak minta si bapak kudu cepet keluar dari kamar mandi ... entah si ibu kebelet hajatan atao kebelet hajatan di kamar ... Yang jelas pemeran utama hajatan di kamar mandi keluar sebagai slogan utama dan topik utama pertengkaran 30 menit di depan kamar mandi. Dan cerita di tutup dengan kembali meriahnya kamar mandi oleh teriakan si anak yang nggak mau mandi ...

Jakarta oh Jakarta ...

Kalau baru pertama kali mendengar dan melihat mungkin hanya akan jadi hal yang biasa dan nggak ada spesial-spesialnya, tapi kalo sudah mendengar dan melihat untuk yang ke dua kalinya di tempat yang sama, maka maknyoss pemirsa ...

Cerita pertama terjadi saat saya sedang berjalan lewat lorong sempit beraspal di kawasan jalan sabang. Sayup sayup terdengar sesuatu yang mendebarkan yang kian lama kian menegangkan. Tak terasa tiba-tiba saya menjadi saksi telinga [nguping maksudnya] orang yang lagi berduel mulut [bukan ciuman tapi adu mulut. penerjemah ] Bukan adu mulutnya yang istimewa, tapi ke-multitasking-an orang Jakarta yang patut kita acungi jempol. Ternyata salah satu dari dua peserta duel adu mulut tersebut sedang mencuci pakaian di depan rumahnya dan yang satu lagi malah sambil nonton televisi. Wuih ... mantraps ... dua pekerjaan sekaligus dan terlaksana dengan sukses ...

Cerita kedua masih di tempat yang sama dan di waktu yang berbeda tentunya ... Tokohnya berbeda, kali ini si ibu dengan si anak dan kali ini juga tidak ada multi tasking, yang ada hanya di bapak yang asyik mengucek pakaian sambil mendengarkan duel maut ibu dan anak. Ceritanya si ibu memarahi anaknya karena nggak mau belajar "ntar nggak lulus baru tau rasa loe !!!" eh tiba-tiba si anak nyletuk "nah itu si kumbang [bukan nama sebenarnya] dah lulus tapi kagak kerja !!!" dung dung dung dung ... wuih ... tambah mantap neeh ... selaras dengan misi efektif dan efisien, kalo dah tau kalo lulus nggak bakalan kerja, lebih baik nggak lulus ajah ...

Jakarta oh Jakarta ...

Kalo cerita yang satu ini kejadiannya tepat di depan kosan saya. Si Letto [baca : Tello] menyebutnya "siaran langsung". Yang aneh si ibu dengan tegas dan lugas mengeluarkan maklumat "Gue udah nggak lagi percaya sama omongan loe !!! " dan belum sempat si anak membela diri si ibu langsung menyambung dengan "emang loe tadi dari mana ???" dung dung dung dung ... nggak percaya lha kok masih nanya nanya ... Lengkap sudah, di belakang nyanyian anak kecil di kamar mandi, di depan siaran langsung debat terbuka anak dan ibu.

Jakarta oh Jakarta ...

Dan yang paling menyedihkan adalah menghilangnya kodrat hewani hewan-hewan di Jakarta. Kalo mo liat kucing pub sembarangan di jalanan aspal tanpa pasir dan sama sekali tidak ditimbun pasir, silakan ke Jakarta. Kalao mo liat tikus sedang asyik berlarian di sela-sela kaki orang yang sedang asyik ngobrol silakan ke Jakarta. Kalo mo liat kecoa ikutan nonton TV atau malah mengajukan diri saat mo diinjek, silakan ke Jakarta. Dan yang paling nggak masuk akal, kalo mo liat semut masuk dispenser dan berenang di dalam galon yang masih terpasang di dispenser, silakan ke Jakarta ...

JAKARTA IIHHHH JAKARTA ...