Wednesday, January 31, 2007

kutukan satu suro ...

Entah ini kutukan apa bukan, tapi yang jelas saya mengalami beberapa hal yang tidak menyenangkan tepat pada tanggal tersebut. Dimulai dari delaynya pesawat selama 30 menit berujung pada molornya waktu sehingga jadwal dan plan saya juga berantakan. Info : Pesawat dijadwalkan take off 15.30, estimasi terbang 1 jam dan perjalanan dari Juanda sampai Terminal Purabaya 1 jam, maka jam 17.30 saya berharap masih dapat bis ke Bondowoso karena biasanya malam sedikit dah tidak ada bis ke arah Bondowoso. Di pesawat pun ada perintah "Your attantion passangers please, fasten your safety belt, we're in bad weather" dan akhirnya perjalanan menjadi spot jantung yang mengesankan bersama Adam Air.

Setelah itu, ada miscommunication antara kakak saya dengan saya yang berakibat saya harus ke Bondowoso bukan ke Malang, seperti yang saya rencanakan jika saya sampai Surabaya terlampau malam. Akhirnya saya melaju ke arah Bondowoso sekitar jam 18.30 dari Surabaya dan hal menyedihkan mulai terjadi. Jalan raya Porong macet total, arus lalu lintas tak ubahnya seperti siput yang kelelahan dan tidak mampu berjalan, ditambah hujan semakin mempermuram keadaan. Kantuk yang menyerang alhamdulillah membuat kejenuhan tidak sebegitu terasa. Akhirnya sampai di Probolinggo jam 22.40 dan langsung menuju Besuki dimana saya akan dijemput disana.

Sampai Besuki sekitar jam 01.00 dini hari dan langsung menuju kota tercinta. Dan petaka (baca : hal yang tidak sesuai harapan, bukan petaka yang terlalu petaka seeh ... ;) ) berikutnya terjadi. Sampai di tengah perjalanan, di jalan raya yang berbatasan dengan sungai di sebelah kanan dan persawahan sebelah kiri, tiba-tiba mobil gak bisa di gas, dan akhirnya terpaksa meminggirkan kendaraan. Beruntung HP masih bisa digunakan untuk menelepon teknisi pribadi yang siaga 24 jam (Buat Oom Hos dan Lek Suko ... terengkyu yach ... ) untuk diminta datang langsung ke TKP. Hasilnya, kami terlantar menanti bantuan hampir 2 jam lamanya. Tapi alhamdulillah mungkin karena kelelahan, tidak ada kemarahan dalam hati kami. Sampai akhirnya sampai di rumah jam 4 pagi ....

Yang saya pikirkan, apakah ini kutukan karena saya melanggar untuk tidak berpergian pada tanggal 1 suro (1 muharram) ? ah... saya tetap pada rel saya, nggak ada tanggal baik dan tanggal buruk, semua hari adalah sama baiknya. Memang seharusnya momment tahun baru digunakan untuk bertafakkur dan bermuhassabah demi perbaikan di masa mendatang.

Keyakinan tersebut tidak goyah walau pada hari yang sama, salah satu kerabat saya juga terkena musibah karena harus berurusan dengan mafia yang menabrakkan diri ke mobil yang ditumpangi kerabat saya tersebut.

No comments: