Sunday, August 12, 2007

Berbagi suami ... Mau ???

Lagi lagi menghabiskan weekend di kantor. Dan lagi lagi penyakit yang sudah mendarah daging ini tak mau lepas dari diri saya. Apalagi kalau bukan malas jaya raya ... emoticonGak cuma males buat datang ke kantor, bahkan surfing dan browsing yang biasa jadi kegiatan sehari-hari saya juga malas saya lakukan. Kalau buat browsing hal yang menyenangkan saja males, lha apalagi buat angkat telepon sama handle problem ??? ABCD banget lah ... emoticon

Kalau kemaren Denias sama D'Bijis sama Love is Cinta setia menemani saya ups ... salah ding ... sayalah yang menemani mereka berdua ... ha ha ha ... Cukup menyenangkan menghabiskan dan membuang waktu bersama mereka berdua, ditambah dengan tinggat kepuasan pelanggan yang kian meninggkat kepada perusahaan tempat saya bekerja, jadi semakin nikmatlah hari kemaren ... [tak ada komplain euy ... mantaps ... !!!] emoticon

Maka hari ini saya mencari lagi teman yang mau saya temani dan bersedia saya kencani habis-habisan ... Dan masih dari tempat yang sama, Berbagi Suami dan Badai Pasti Berlalu beruntung untuk saya gauli hari ini. Tapi biarkan Badai [yang] Pasti Berlalu karena saya menulis tulisan ini sambil menggauli si Badai ... Multitasking euy ...

Baiklah ... biarkan saya membahas film ini ... Silakan tekan Alt+F4 maka semuanya akan segera berakhir ...emoticon

Film ini mengkisahkan 3 pasangan atau lebih tepatnya 3 suami yang memilih untuk hidup dengan banyak istri ... asyek kalee ya ... emoticon tiap malam bisa gantian ... Pasangan yang pertama ups ... salah lagi kan ... Suami pertama adalah seorang suami dengan 3 istri. Lelaki yang sudah bergelar haji ini memilih poligami untuk menghindari zina dan sempat menyembunyikan kepoligamiannya pada istri pertama sampai akhirnya semuanya terbongkar. Istri pertama adalah seorang dokter dan telah memberikan seorang putra, istri kedua cukup genit dan telah memberikan banyak putri, sedangkan istri ketiga adalah seorang aktivis muda yang lebih pantas untuk jadi menantunya. Istri pertama dan ketiga bisa menerima istri-istri lain suaminya, namun tidak pada istri keduanya. Istri keduanya masih selalu ingin cari muka di hadapan suaminya. Kecemburuan istri kedua dan kasih sayang istri tertua dan penolakan poligami putra semata wayangnya sempat membuat sang suami pusing dan terkena serangan jantung dan stroke. Dan kisah suami ini berakhir dengan kematian di rumah istri tertua dengan meninggalkan pesan kepada putra semata wayangnya "nanti kalo kamu sudah kawin, cukup satu saja, jangan banyak banyak ... pusing ... " emoticon

Nah, kalau kisah suami pertama ini adalah suami yang kaya raya namun atidak dapat bahagia dengan kepoligamiannya, maka lain halnya dengan kisah suami kedua ini. Walaupun hidup pas-pasan namun si lelaki ini sampai memiliki 3 istri dan hebatnya lagi kesemua istri dan anak-anaknya hidup dengan damai. Bahkan saking rukunnya, istri ketiga adalah wanita yang lolos seleksi yang diadakan isrti-istri sebelumnya. Malah parahnya ... sampai-sampai istri kedua dan ketiganya terlibat cinta lokasi terlarang alias jadi pasangan lesbian ... [kerukunan yang hebat ya ...] dan kisah keluarga ini berakhir dengan kaburnya dua istri yang lesbian tadi ... emoticon

Kalau pasangan yang terakhir adalah seorang tiong hoa penjual bebek bakar dengan istri yang galak dan akhirnya berhasil sesmbunyi-sembunyi nikah dengan wanita muda tiong hoa juga. Tapi sayang sang istri tua gak mau membagi suaminya dan melabrak sang istri muda dan membawa suaminya pindah ke Amerika ... [dasar cina ... gampang banget kalo mau keluar negeri ... emoticon]

Ketiga kisah lelaki ini dipaksakan saling terkait ... Tapi walau dipaksakan namun akhirnya jadi sambungan kisah yang unik. Istri pertama dari lelaki kedua ini memasang alat KB di Dokter yang jadi istri pertama lelaki pertama. Dan saat istri kedua lelaki kedua kabur bersama pasangan lesbinya (istri ketiga suaminya) dia bertemu dengan istri muda si tiong hoa. Malah si istri muda tiong hoa tadi memberikan boneka kepada anak lelaki kedua yang dibawa kabur istrinya.


Lepas dari kisah 3 lelaki poligami tadi saya jadi tertarik untuk membahas msalah poligami. Walau secara syariah hal ini dibenarkan dengan syarat tertentu dan hal ini ditujukan untuk memuliakan wanita, namun saya kok masih gak nyaman mendengar kata-kata ini. Bukannya saya nggak mau [lelaki mana yang gak mau dilayani oleh lebih dari satu wanita ...] tapi kok saya kasian liat ada seorang wanita yang harus berbagi dengan wanita lain. Saya begitu memahami perasaan seorang wanita ... [betapa setianya saya ya ... tapi maaf ... saya masih access denided ... jangan coba-coba naksir saya ... emoticon]

Saya juga sempat kecewa dengan Aa Gym yang melakukan poligami, apapun alasannya jalan pikiran saya masih belum bisa menerima hal tersebut. Hal senada juga terjadi dalam Ayat-ayat Cinta, dimana si Fahri harus menikahi si Maria hanya demi bisa menyentuh wajahnya dan berkata "Aku sayang kamu ..." demi kesembuhan Maria (wanita non muslim yang naksir berat sama Fahri dan jatuh sakit sampai koma saat tau Fahri nikah) dan demi menjaga kesucian aqidahnya. Mantap bener dah ...emoticon

Topik poligami adalah topik yang tak akan pernah habis untuk dibahas, selama jumlah populasi makhluk yang namanya perempuan masih lebih banyak daripada laki-laki, maka topik ini akan masih hangat diperbincangkan.

Kalau syariat memperbolehkan ... why not ???? ... tapi ingatlah ... semua ada syaratnya ... emoticon

2 comments:

Anonymous said...

Wah emang seru ya tentang poligami. Walau menurut saya harusnya itu jadi masalah pribadi mereka yang melakukan. Toh syariat membolehkan, tidak kurang tidak lebih (tidak wajib tidak sunnah). Toh Rasulullah dan para sahabat (termasuk para sahabat yg dijamin surga oleh Rasulullah) melakukannya, padahal dari lidah Rasulullah sendiri mereka dinyatakan sebagai muslim generasi terbaik.

Seharusnya kita lebih membenci pacaran (bersentuhan bukan muhrim, wah itu haram bukannya boleh) apalagi selingkuh setelah menikah. Wah jika sampai zina, orang yg sdh pernah menikah hukumannya wajib mati (dgn rajam). Padahal tindakan pembunuhan saja hukumannya masih ada alternatif denda ataupun diampuni sama sekali (oleh ahli waris), dan hukumannya pun dipancung bukan dirajam (dilempari batu sampai mati).

Rasulullah dan para sahabat tidak pernah memandang wanita lain selain istri-istrinya (dalam arti sengaja), berbicara lebih dari keperluan, apalagi menyentuh (Rasulullah bilang lebih baik ditusuk besi membara dibanding menyentuh wanita bukan muhrim). Jika memang perlu berbicara dgn perempuan selain muhrim, mereka meminta salah satu istri mereka menyampaikan ataupun jika terpaksa berbicara dibalik tabir.

Sama saja perang, Islam membolehkan bukan berarti kita akan nyari gara-gara dimana-mana.

Anonymous said...

Wah emang seru ya tentang poligami. Walau menurut saya harusnya itu jadi masalah pribadi mereka yang melakukan. Toh syariat membolehkan, tidak kurang tidak lebih (tidak wajib tidak sunnah). Toh Rasulullah dan para sahabat (termasuk para sahabat yg dijamin surga oleh Rasulullah) melakukannya, padahal dari lidah Rasulullah sendiri mereka dinyatakan sebagai muslim generasi terbaik.

Seharusnya kita lebih membenci pacaran (bersentuhan bukan muhrim, wah itu haram bukannya boleh) apalagi selingkuh setelah menikah. Wah jika sampai zina, orang yg sdh pernah menikah hukumannya wajib mati (dgn rajam). Padahal tindakan pembunuhan saja hukumannya masih ada alternatif denda ataupun diampuni sama sekali (oleh ahli waris), dan hukumannya pun dipancung bukan dirajam (dilempari batu sampai mati).

Rasulullah dan para sahabat tidak pernah memandang wanita lain selain istri-istrinya (dalam arti sengaja), berbicara lebih dari keperluan, apalagi menyentuh (Rasulullah bilang lebih baik ditusuk besi membara dibanding menyentuh wanita bukan muhrim). Jika memang perlu berbicara dgn perempuan selain muhrim, mereka meminta salah satu istri mereka menyampaikan ataupun jika terpaksa berbicara dibalik tabir.

Sama saja perang, Islam membolehkan bukan berarti kita akan nyari gara-gara dimana-mana.