Friday, December 7, 2007

arti sebuah nama ...

Alhamdulillah hari ini saya masih bisa menghirup nafas dalam-dalam dan masih gratis, alhamdulillah juga hari ini saya masih bisa merasakan AC yang berbau aneh di kantor ini [masih kerja maksudnya ...], dan alhamdulillah juga hari ini saya bisa posting di siang bolong, dan yang paling membahagiakan, besok saya libur dan besok itu weekend ... HORE !!!! senangnya bisa libur disaat kebanyakan orang lain juga libur ...

Hari ini saya lagi gak mood buat nulis hal yang berkaitan dengan pekerjaan, mulai dari problem yang 'aneh' sampai ke customer yang nelepon rutin sejam 3 kali. Dan sepertinya ada hal yang lebih menarik untuk dibahas selain masalah diatas.

Walau sempat terganggu dengan menyelesaikan pekerjaan y ang sudah jadi tanggung jawab, akhirnya saya paksakan untuk terus menuliskan apa yang sudah ada di otak saya beberapa bulan belakangan ini.

"Nama" adalah sebutan atau label yang diberikan kepada benda, orang, tempat, produk (misalnya merek produk) dan bahkan gagasan atau konsep, yang biasanya digunakan untuk membedakan satu sama lain. Ternyata ada juga yang bisa mendefinisikan kata "nama" dan ternyata kata "kata" juga bisa didefinisikan lho ... bahkan definisi dari "definisi" juga ada ... [what's a surprize for me ... !!!]. Oia, yang saya bahas disini adalah nama buat orang/manusia lho ya, bukan pada ayam, kucing, anjing, boneka, robot dan hal lain selain manusia.

Baiklah, coba kalau kita amati, tiap tahun atau tiap generasi selalu ada yang namanya trend penamaan. Dan kebanyakan kata yang digunakan untuk memberikan namapada seseorang yang baru lahir adalah kata-kata yang bernilai seni tinggi dan bukan kata-kata yang umum diperdengarkan dan digunakan sehari-hari. Dan hampir tidak ada nama orang menggunakan nama hewan, kalau nama tumbuhan masih ada. Tidak ada kan nama orang pohon, gula, garam, papan, aduk, makan, minum, monyet, kucing, kuda, buku, cacing ... kalau sampai ada yang kasih nama dengan salah satu dari kata-kata di atas atau kata-kata yang selevel dengan kata-kata diatas ya kebangetan banget tu orang tuanya ...

Mari kita tengok dari pemilihan kata, orang jadul baheula biasanya dalam memberikan nama melihat status sosial mereka, dan mereka biasanya sadar diri dengan statusnya. Kalau mereka golongan bangsawan, biasanya namanya selalu panjang-panjang disertai gelar kedarahbiruan mereka. Mulai dari RM (Raden Mas bukan Rumah Makan lho ya ...), BRA (gak tau neeh apa kepanjangannya), GKR (Gusti Kanjeng Ratu), RA (Raden Ajeng), dll. Sebenarnya namanya seeh gak panjang-panjang amat, tapi gelarnya itu cukup untuk buat capek petugas kelurahan kalo pas mau bikin KTP. Salah satu contohnya Raden Rizki Mulyawan Kertanegara Hayang Denda Kusuma walaupun ini nama yang muncul di sekitar tahun 1968, namun inilah nama yang bercorak tahun 1800an dan 1900an awal.

Itu tadi kalau dari kelas bangsawan, namanya pasti berbau ningrat sehingga nama orang bisa kelihatan dari kelasnya maaf, maksud saya kelas seseorang bisa diliat dari namanya. Dan kalau seseorang dengan nama ngatiyem, suminah, sutinah, sudarmin, sudarman maka bisa diliat kan kelas mereka ?? maaf tanpa ada maksud mendeskreditkan nama-nama aneh tersebut ...

Kalau saat ini susah dibedakan mana kelas-kelas masyarakat dari namanya, kalau ada seorang anak kecil bernama Kevin Syailendra Pradana jangan heran kalau si kevin ini ternyata hanya anak petani atau nama Sudewi yang ternyata adalah anak konglomerat. Apalah arti sebuah nama ?

Sekarang kita tinjau dari pemilihan kata, jadul baehula lebih memilih kata puspa dibandingkan dengan bunga, mawar, atau melati atau kata trisna dengan cinta. Jadi semakin modern jamannya semakin lugas pemilihan kata-katanya.

Nama-nama biasanya terdiri dari satu suku kata pada jadul baehula lalu meningkatjadi 2 kata di tahun 80an awal lalu 80akhir mulai terdiri dari 3 kata dan sekarang nama dengan 4 atau lebih kata sudah bukan hal yang aneh. Malah jika ada nama dengan 1 kata maka akan terdengar aneh di jaman sekarang. Namun yang tidak berubah adalah tiap kata biasanya terdiri dari 2 sampai 4 suku kata, jarang yang terdiri dari 1 suku kata atau lebih dari 4 suku kata.

Kasus yang terjadi pada teman saya yang terdiri dari satu suku kata endingnya adalah namanya berubah. Nama aslinya lies dibaca lis, secara tanggung banget manggil dengan sebutan lis, maka yang ada jadi lisa (kalau lagi beruntung, tapi ini jarang-jarang) atau marsulis dan yang parah gara-gara lis itu agak sulit diucapkan makannya nama panggilannya jadi crut atau crit ... he he he ... piss teman ... ;)

Kalau urusan nama julukan atau nama tambahan rasanya masih gak berubah dari jaman dulu sampai jaman sekarang, sama-sama jelek nama tambahannya. Kadut lah, Gembrot lah, Cacing lah ... pokoknya kalau bisa semua isi kebun binatang dipakai sebagai nama tambahan.

Ada lagi yang menggunakan nama lain misal minyak, doc (bukan dog), dalbo, dakocan, jurik, dsb. Semua bergantung pada penampilan dan hal yang paling diingat orang lain mengenai sosok dengan nama alias tersebut.

Banyak yang bilang apalah arti sebuah nama kalau ujung-ujungnya seperti yang saya sebutkan diatas. Nama tidak bisa menunjukkan status sosial, nama bagus kelakuan minus jadinya punya nama aliases, atau punya nama bagus badan kurus jadinya punya sebutan "hampir mampus" ha ha ha ...

Bagi saya, nama tetaplah memiliki sebuah arti mendalam. Simple saja, misal saya sebutkan nama "Erwansyah" pasti yang akan muncul di benak anda adalah anak lelaki usia remaja dengan tubuh tegap, kulit putih,tampan, suka olah raga, wangi, dan gaul pastinya. Jadi pastinya anda akan terperanjat kalo ternyata yang namanya "Erwansyah" itu ternyata pendek, hitam, malas olah raga, tidak tampan pula ...

Jadi kudu hati-hati dalam menjaga nama, bukan memberikan nama. Memberikan nama mungkin hal yang mudah saat ini dimana buku panduan penamaan saat ini sudah mudah didapatkan dipasaran. Yang sulit adalah menjaga arti dari sebuah nama. Kalau ada orang dengan nama "Muhammad" maka dia harus bisa meneladani sosok Rasulullah, nama "Aisyah" harus lah menjadi sosok wanita yang luar biasa.

Namun kesemuanya tidak menutup kemungkinan ada nama yang terdengar biasa saja tapi menjadi luar biasa semisal nama wahyu kurnianto yang ternyata adalah sosok remaja pintar, tampan, baik hati, dan suka menolong ... he he he ...

2 comments:

Sugesti "mbemz" Nuraini Putranti said...

Whatz????!!!! %$%#!$#%!$#%^$#%
Lgsung pngen bunuh diri aja habis baca kalimat terakhir...
Bangkroooottt!!!!! >.<

wahyukurnianto said...

jangan lah dikau bunuh diri dulu ...
belum kawin kau ...

aku kan pengen cubit pipi anak kau kelak ...

hehehehheh