Tuesday, December 18, 2007

kau lagi ... mati ae wis ...

Hari ini sepertinya ada yang berulah lagi. Berulah seolah seorang raja yang menghardik pelayannya. Saya sendiri masih heran di jaman semoderen ini dimana tingkat pendidikan sudah tinggi, masih saja ada sarjana ekonomi yang berlagak jadi menteri keuangan sekaligus menteri pengairan yang kebanjiran.

Ceritanya begini, Pak Sarjana Ekonomi (sebut saja bunga ups ... SE saja) ini gak terima kalo air ledeng yang mengalir ke rumah dan beberapa rumah petak kontrakannya itu mampet. SE menyewa pipa dari penyewa pipa terkenal di seantero negeri, sedangkan airnya SE beli dari perusahaan yang mengambil air asli mata air pegunungan bukit barisan, bukan mata air sungai ciliwung.

Untuk mendistribusikan air ke rumah-rumah petak kontrakan butut tadi SE memasang tandon air untuk memudahkan pembagian air tadi. Dan SE rupanya cukup canggih dengan model pengairledengan bertandon. SE mensiasati dengan menggunakan pipa yang lebih kecil dan sama besar untuk setiap kamar dan besar pipa untuk tiap kamar pastinya lebih kecil dari pipa utama yang digunakan untuk mengalirkan air dari mata air pegunungan barisan. Sudah cukup jelas dengan model yang coba saya jelaskan diatas ?

Nah, kemaren para penghuni kontrakan SE teriak-teriak gak bisa diam gara-gara gak bisa mandi gara-gara gak ada air gara-gara airnya cuma ngalir sedikit. Maka serta mertalah SE yang sudah dimarah sama pelanggannya melemparkan amarah ke juru selamat air yang merangkap tukang ledeng.

Maka juru air merangkap tukang ledeng tadi (sebut saja JAMTL) memeriksa kondisi di tandon. Tanggung jawab si JAMTL hanya sampai di lubang masukan tandon, sedangkan tandon dan segala hal yang menyangkut tentangnya adalah sepenuhnya tanggung jawab SE. Dan si JAMTL juga cukup responsible dengan tugas dan tanggung jawabnya. Dan dia selalu memastikan aliran air dari bukit barisan sampai ke tandon air si SE biadab ini.

Simulasi sederhana, JAMTL nggak mau tau dengan kondisi tandon, makanya dia langsung melepas pipa yang masuk ke tandon dan mengguyurkan air yang mengucur deras ke muka SE, spontan SE basah kuyup sampai mengkerut. Pemirsa, berarti siapa yang salah ?

SE nggak mau kalah dan ingin balas dendam tapi dia hanya memegang selang dari keran keluaran tandon dan hasilnya ... crut ... crut ... crut ... air yang keluar tak ubahnya kencing kura-kura lemot yang terkena batu ginjal. Maka cukup dengan punggung tangan saja, kering kembalilah wajah si JAMTL tadi. Sekali lagi pemirsa, siapa yang salah ?

Dan ini bukan yang pertama kali SE berulah, dan jika saya jadi JAMTL, kuputus saja aliran airnya, atau kalau tidak kualirkan setrum ke air mereka, dan yang paling sadis kubunuh saja mereka ...

Dedicated for SE victim, sabarkan dirimu ... semoga sehat selalu

No comments: