Saturday, June 9, 2007

indikator kebahagiaan dunia ...

Membaca dari sini, ada beberapa indikator kebahagiaan dunia, dan saya tertarik untuk menelaahnya. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah saya bahagia dengan menelaah satu persatu indikator yang ada.

Pertama, Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur.
Jujur saja, saat kenaikan gaji kamaren sempat terlintas di benak saya ... "Lho kok cuma segini ?? tetangga sebelah lebih dari ini ..." dengan apa yang saya pikirkan tadi kayaknya indikator ini belum masuk buat saya. Apalagi sampai sekarang saya masih berharap bakal ada kenaikan gaji lagi ... he he he he ...

Kedua. Al azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh.
Pasangan hidup itu suami atau istri yak ??? wah ... saya masih belum punya ... tapi alhamdulillah saya masih bahagia dengan kesendirian saya ... ;) Berarti indikator yang ini dianulir saja yak ... karena saya bahagia kok dengan kesendirian saya. Setidaknya untuk saat ini ... ;)

Ketiga, al auladun abrar, yaitu anak yang soleh.
Kalo istri saja masih belum punya gimana dengan anak ??? anak asuh pun saya belum punya ... [secara saya masih anak-anak yang belum pantes mengasuh anak-anak ... ha ha ha] jadi kategori ini di ignore saja yak ...

Keempat, albiatu sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.
Alhamdulillah, meskipun saya tinggal di dekat jalan jaksa, tapi saya jarang sekali melintas di jalan jaksa pada malam hari, apalagi sampai singgah di salah satu cafe yang ada di sepanjang tempat wisata malam tadi. Jaksa saya lewati hanya saat pergi atau pulang kantor menuju stasiun gondangdia. Kalo di kantor ... ? Alhamdulillah juga, semuanya kondusif, setidaknya sajadah di loker nomer 18 masih basah oleh air wudhu dan mushola masih sering dipakai sholat. Ditambah di tempat ini saya mengenal banyak sosok yang tahan banting dan sosok pekerja keras yang tak kenal kata menyerah dalam mewujudkan impian dan menjadikan hari lebih baik. Kesimpulannya, indikator keempat ini menandakan kalau saya bahagia berada di lingkungan yang kondusif.

Kelima, al malul halal, atau harta yang halal.
Kalau bicara soal harta kok rasanya susah ya dijabarkan ... saya sendiri bingung, kalo masih sering pake telepon kantor untuk kepentingan pribadi, suka bawa pulang obat-obatan yang ada di loker obat, halal gak ya gaji saya ? sulit menentukan saya bahagia apa nggak dengan indikator yang satu ini.

Keenam, Tafakuh fi dien, atau semangat untuk memahami agama.
He he he ... astagfirullah ... kayaknya saya lebih suka buka detik.com, kompas.co.id, liputan6.com, wikipedia, daripada dudung.net, cybermq.com, atau situs-situs keagamaan yang lain. Sama satu lagi ... saya lebih memilih baca koran daripada terjemah Al Qur'an.

Ketujuh, yaitu umur yang baroqah.
Kalau waktu lebih banyak dihabiskan dengan jaga telepon sama browsing di Internet dan isi browsingan gak jauh-jauh dari kepentingan dunia, barokah nggak yak umur yang Allah anugrahkan kepada saya selama ini ???

Kesimpulannya ... BAHAGIAKAH SAYA ???

No comments: