Sunday, January 6, 2008

first note ...

Ini tulisan pertama saya di tahun 2008, belum terlalu terlambat untuk mengucapkan "SELAMAT TAHUN BARU 2008" semoga resolusi untuk 2008 bisa terlaksana, dan yang terpenting semoga tahun 2008 menjadi tahun yang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dalam kehidupan anda.

Tahun 2007 kemaren saya akhiri di Ice World Ancol. Tanggal 31 Desember 2007 yang seharusnya hari libur ternyata saya harus masuk kantor, tapi dengan sedikit manipulasi dan rekayasa, akhirnya saya bisa libur hari itu (harapan saya, semoga di tahun 2008 sudah tidak ada lagi kisah semacam itu).

Pagi hari itu hujan, sempat pesimis untuk tetap melanjutkan acara yang telah disusun, namun alhamdulillah jam 10an hujan reda dan alhasil sampailah kami di Ancol. Oia, ke Ancol naik busway dari Gambir I transit di Senen trus langsung ke Ancol. [catatan : ternyata busway yang warna abu-abu itu automatic]

Sampai di ancol, beli tiket masuk yang ternyata harganya cuma 10K [catatan : beli tiketnya di halte busway ancol, kalau di situs resmi ancol, HTM 12K]. Plan sempat berubah menjadi ke Dufan, tapi ternyata harga tiketnya 85K [catatan : ternyata hari itu dianggap hari libur walaupun tidak ada libur nasional]. Sebelumnya sempat debat kusir topiknya nungguin shuttle bus ancol. Si Marsulis ngotot banget mo nungguin shuttle dan nggak mau jalan ke Dufan buat mastiin harga tiket, namun secara kalah suara akhirnya nurut juga jalan ke Dufan. Tapi secara harga tidak manusiawi, akhirnya plan A ke Ice World dijalankan dan harapan dan keinginan Marsulis naik shuttle tercapai ...

Ternyata shuttle busnya gak sampai ke Pantai Carnafal [catatan : Ice World ada di areal Carnafal Beach] jadinya jalan kaki dari Bandar Jakarta sampai ke Pantai Carnafal. Lumayan jauh, tapi secara lewat pantai dengan debur ombak yang agresif jadi gak kerasa, apalagi kalau lagi kena cipratan air laut jakarta ... rasanya gimana gitu ... [catatan : saat itu bahkan hingga kini adalah musim pasang, jadi ombaknya rada ganas, bahkan ada areal pantai yang banjir]

Oia, sebelum di Carnafal, mampir di McD buat makan siang. Ternyata di sana ada badut yang jualan snack tempo doeloe [catatan : dulu pas TK dan SD generasi sepantaran saya pasti kenal dengan Chicki Balls (ada yang rasa keju sama coklat), Jet Zeet, Chee Toos ]. Dan dengan gaya tak tau malu si Mipmip sama Marsulis merengek minta foto bareng, alhasil 5K raib buat tips si badut dan 10K buat snack tempo doeloe.

Back to the topic, masuk ke areal Ice World sempat pesimis dan optimis untuk kecewa secara bangunannya lebih mirip gudang daripada wahana ice. Tapi kita harus bertahan ... akhirnya beli tiket dan sebelum masuk arena, seperti biasa, nafsu kenarsisan harus dilampiaskan ... ;)

Masuk arena ternyata dingin banget bo' ... dan lagi lagi nafsu kenarsisan menjerit dan alhasil jepret ... jepret ... jepret ... Ada pelosotan es (baca : seluncur es) jadinya ... ya langsung ajah merosot ... ada salju, kembali terjajah nafsu kenarsisan ... Sampai akhirnya nafsu kenarsisan kalah sama ujung jari kaki bersandal jepit yang sudah mulai nyeri dan membeku [catatan : disarankan untuk menggunakan kaus tangan dan kaus kaki dan kalo ada penutup kepala dan telinga juga bisa dipakai saat masuk areal ice world]

Keluar sebentar menghangatkan badan dan mengamati sekitar. Ternyata ada penjual minuman hangat di pantai dan di siang hari dan parahnya laku keras. [catatan : biasanya yang laku keras di pantai adalah minuman dingin] --> untuk kasus penjual minuman hangat di areal ice world ini pengecualian sodara ... ;)

Saat diluar, dan kaki mulai menghangat, nafsu kenarsisan kembali bergejolak dan akhirnya masuk arena lagi dan memuaskan hasrat kenarsisan, tapi lagi-lagi keok sama kaki yang mulai membiru. [catatan : tanda masuk Ice World adalah gelang yang di stempel, selama gelangnya gak sobek, si pemakai gelang bisa masuk sesuka hati sampai jam 8 malam hari itu]

Abis dari Ice World langsung pulang dan menuju kawasan bandar jakarta dimana tadi kami turun dari shuttle bus dan berharap ada shuttle bus yang lewat. Sampai di bandar Jakarta, nungguin lumayan lama tapi shuttle bus ke arah kebalikan dari yang kami naiki pertama tadi tidak kunjung muncul. Yang ada hanya yang searah dengan bus yang kami naiki pertama tadi. Sempat memutuskan untuk jalan kaki, tapi kok rasanya nggak manusiawi setelah tadi dah jalan kurang lebih 2 km ... akhirnya nungguin di tulisan "bus stop here" dengan anggapan tempat itu adalah halte shuttle bus ancol. Malu bertanya sesat di jalan, Muka tebal dapat 2 terompet. Ha ha ha ... peribahasa itu yang terjadi diantara kami. Dari kami berempat (saya, mipmip, marsulis, sama prist) tidak ada yang berani buat tanya sama satpam atau siapapun yang terlihat kompeten di sana buat mastikan kami ada di tempat yang benar buat naik shuttle bus ke halte busway. Tapi ada marsulis yang jadi pahlawan ... Marsulis mendatangi seorang sudah lama ada di sana. Tapi lho kok malah dapat terompet ? ternyata marsulis gak tanya shuttle bus tapi malah minta terompet sama orang dari Top1 yang bagi2 terompet gratis ... Terlihat kan, sapa yang pemalu dan muka tebal ... xixixiiiiixxxiiii ... buat marsulis : peace !

Ternyata kemaluan ups .. kepermaluan kami ada hasilnya, akhirnya ada juga shuttle ke awah halte busway, jadi singkat cerita sampailah di Halte Senen buat transit ke arah Harmoni. Tapi lha kok antean bus pulogadung-harmoni rame ... akhirnya dengan kecerdasan kami bertiga (berempat minus marsulis --- marsulis sibuk meniup terompet gratisnya dua terompet sekaligus, jadi gak sempat mikir) kami memutuskan naik ke arah pulogadung dan berencana putar arah ke halte yang sepi (cempaka mas). [catatan : buat yang mau transit namun males antree, mending cari bus yang arahnya kebalikan dengan arah yang anda tuju karena biasanya lebih pendek antreannya, dan turun di halte terserah anda untuk putar balik, tapi hal ini tidak berlaku di halte harmoni atau halte yang tidak memungkinkan buat anda untuk putar balik]

Dan hasilnya ... jam 3.30 dari ancol, sampai di Gambir II jam 6.00 dan halte cempaka mas yang kami harap sepi ternyata rame, dan halte bermis (harapan terakhir karena halte ini halte terkahir sebelum pulogadung) ternyata juga antree, dan kami berempat sempat terpisah karena bus saat itu penuh banget sama orang yang mau melancong ke monas (searah dengan kami).

Malamnya ada rencana nonton kembang api di monas, jadinya sampai di kosan langsung tidur dan pasang alarm jam 10. Rencananya berangkat ke monas jam 11an, jadi ada spare buat men-snooze-kan alarm. Namun manusia hanya bisa berencana, Allah lah yang menantukan, jam 10an ternyata hujan turun dan tidak berhenti sampai jam 11.30, jadinya memutuskan gak pergi ... nonton di TV ajah dey ...

Tapi pas 10K kembang api jam 12.00 diluncurkan, lha kok penasaran, suaranya kenceng banget trus di TV juga bagus banget, akhirnya menerjang hujan mencoba mencari areal agak luas, dan alhasil tetep gak keliatan ... Sudahlah ... pulang saja, liat di TV, lebih jelas ... [catatan : sangat disarankan untuk memilih tempat tinggal yang memungkinkan bisa menatap langit lebih luas supaya bisa menikmati kembang api secara audio visual langsung, nggak audio langsung tapi visual dari TV]

dan ... berakhirlah 2007, welcome 2008 ...

Dan tahun ini saya awali dengan terlambat bangun, mandi 5 menit, setengah berlari cari metromini ke Chase Plasa, dan ternyata banyak yang seperti saya termasuk mobil jemputan, jadinya gak ketinggalan jemputan dey ... ;) dan di dalam mobil jemputan saya nikmati hujan gerimis yang turun dengan melepas gelang ice world yang masih melekat di pergelangan tangan kiri saya [catatan : gelangnya ternyata dari plastik yang sulit sobek kecuali di gunting atau dibakar, bahkan lemnya masih kuat melekatkan bahkan setelah dua kali terkena air dan sabun mandi]

note : fotonya belum saya upload karena saya sibuk ngerjain tugas dari bapak ini, dan saat ini saya sedang tidak berada di komputer saya karena lagi dipake ma orang lain (untuk transver gambar perlu PC suite yang cuma ada di PC saya). Bahkan postingan saya ini terlambat dari biasanya.

No comments: