Sunday, April 15, 2007

kita masih dijajah ...

Kisah ini sebenarnya terjadi Jum'at malam lalu, dan saya seharusnya bisa menerbitkan data pada Sabtu pagi setelah drama penyandraan ini selesai. Tapi berhubung saya sudah terlalu capek dengan semuanya [baca : apa yang saya lihat, dengar, dan saya rasa] maka terpaksa dengan berat hati baru hari ini saya terbitkan edisi drama penyandraan yang memilukan ini.

Kisah bermula ketika salah satu vice president di salah satu perusahaan petambangan minyak asing di negeri ini yang notabene adalah salah satu customer perusahaan ini akan men-downgrade service-nya dari yang semula service kelas 3 ke service kelas 4 [nama service saya rahasiakan saja, yang jelas beliau ingin menurunkan service-nya].

Maka serangkaian prosedur standart pun dilaksanakan dan belum selesai serangkaian prosedur dijalankan, tiba-tiba link error karena sebab yang tidak jelas ... Maka prosedur downgrade dihentikan dan digantikan dengan prosedur handle problem dan apes-nya saya lah yang harus menjalankan serangkaian prosedur yang 'menyenangkan' ini.

Prosedur awal pun dijalankan oleh ASP dan ternyata menemui kendala karena ternyata PIC di site bukan orang IT jadi agak sulit di guide dan bersih keras untuk segera mengirimkan teknisi dan harus malam ini juga. :-SS padahal hari ini teknisi dialokasikan untuk customer lain yang memiliki masalah link. Demi sebuah profesionalitas kerja, maka teknisi pun akhirnya diberangkatkan.

Sesampainya di site informasi dari teknisi ternyata konfigurasi network di sisi cust adalah Modem --> Wireless Router --> Share to PCs. Maka teknisi langsung menjalankan prosedur standard maintenance. Dan hasilnya dengan konfigurasi seperti diatas (Modem --> Wireless Router --> Share to PCs) link tidak bisa digunakan, tapi jika dari Modem direct langsung ke PC maka link normal. Maka sesuai kondisi yang ada berarti permasalahan ada di sisi wireless router cust.

Singkat kata singkat cerita, customer tidak mau tahu kondisi seperti ini. Yang dia mau tahu kondisi link harus kembali seperti semula sebelum adanya link problem walaupun sebenarnya ini adalah diluar service perusahaan sebegai provider internet. Dan parahnya, teknisi ditahan tidak boleh meninggalkan site sebelum semuanya kembali normal. Teknisi diberi waktu 30 menit untuk mengembalikan kondisi seperti semula dan kalau gagal teknisi bisa pulang jika ada teknisi lain yang datang dan mengembalikan kondisi link seperti semula atau baru bisa pulang keesokan harinya jam 8 pagi. Nah ... disinilah drama penyandraan dimulai ... :-ss

Seperti lazimnya drama penyandraan, maka harus ada negosiator yang menegosiasikan bagaimana supaya sandera [baca : teknisi] bisa dibebaskan. Maka pihak marketing pun berusaha menjadi negosiator dan mengambil kebijakan bahwa masalah ini akan langsung di handle oleh engginer keesokan harinya. Beruntung customer bisa menerima hal ini.

Dan berkat kegigihan dan kwalitas SDM yang berkwalitas, maka problem ini dan drama penyanderaan ini berakhir bahagia dan link kembali normal.

Sebenarnya problem seperti ini adalah problem yang menjadi diluar service perusahaan. Namun berhubung ini adalah special cust, seorang ekspatriat, seorang vice president perusahaan pertambangan asing, maka mau nggak mau, suka tidak suka maka perusahaan memberikan service lebih ... atau perusahaan akan kehilangan sekian dollar pendapatannya ... fiyuh ...

Ternyata kita masih di jajah .... Apa kata dunia .... ???

No comments: